Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

China Klaim Sukses Kendalikan Laut China Selatan, Benarkah?

China Klaim Sukses Kendalikan Laut China Selatan, Benarkah? Kredit Foto: Reuters/Thomas Peter
Warta Ekonomi, Sydney -

Pekan lalu kapal-kapal perang Australia dan China sempat berhadap-hadapan di Laut China Selatan. Apakah terjadi konfrontasi atau hanya kontak rutin yang tak direncanakan?

Ada berbagai versi di lingkungan Departemen Pertahanan Australia tentang seberapa serius kontak kedua kekuatan maritim, Royal Australian Navy (RAN) dengan Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA-N).

Baca Juga: Terungkap, Militer China Diperintah buat Habisi Pasukan AS di LCS

Pada hari Kamis (23/7/2020), ABC melaporkan bahwa Satuan Tugas Gabungan Angkatan Bersenjata Australia telah melintasi perairan yang dipersengketakan, dalam perjalanan ke Laut Filipina untuk mengikuti latihan bersama Angkatan Laut AS dan Jepang.

Departemen Pertahanan Australia belum memberikan penjelasan resmi apakah lima kapal perang Australia berinteraksi dengan kapal perang China.

Mereka hanya menyatakan "interaksi yang tak direncanakan dengan kapal perang asing selama pelayaran telah dilakukan secara aman dan profesional".

Menurut sumber ABC, pihak China bertindak "sangat sopan" ketika memperingatkan bahwa kapal-kapal Australia akan mendekati Kepulauan Spratly yang kini dijaga oleh China.
Bukan yang pertama kalinya

Kejadian ini bukan yang pertama bagi kapal-kapal perang Australia melakukan kontak dengan militer China di kawasan itu.

Tapi kontak kali ini terjadi di saat meningkatnya ketegangan diplomatik antara Australia dan China yang notabene merupakan mitra ekonomi terbesarnya.

Hubungan Australia dengan China memang sudah bermasalah dan kini semakin meningkat, karena secara resmi mendukung posisi Amerika Serikat yang menyatakan klaim teritorial Beijing di Laut China Selatan itu ilegal.

Dalam sebuah surat kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa, Australia menolak klaim Pemerintah China atas pulau-pulau di jalur perdagangan penting dengan menyebutnya "tidak sejalan" dengan hukum internasional.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: