Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu meminta Menteri BUMN Erick Thohir blak-blakan soal kondisi utang perusahaan pelat merah tersebut. Terlebih, soal jumlah utang yang masih menjadi perdebatan antara Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan.
“Sebaiknya terbuka saja, jangan ada yg ditutupi. Jelas total utang BUMN tmask dana pihak ke 3 di Bank lebih dari Rp6.000 trilun,” tulisnya dalam akun Twitternya, Senin (27/7/2020).
Baca Juga: Ampun Gusti, Gak Cuma PLN yang Terancam Bangkrut, BUMN Besar Juga
Baca Juga: Gugat Erick Itu Nasionalisme Palsu, Bikin Pertamina Gak Maju-Maju
Lanjutnya, ia mebyebut utang BUMN naik dua kali lipat dari tahun 2014. “Naik lbh 2 kali lipat sjk 2014. Utang BUMN 2014, tmsk dana pihak ke 3 di Bank “hanya” sktr Rp 2.400 t dan skrg sdh di atas Rp 6.000 t,” jelasnya.
Sebelumnya, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga dalam acara Satu Meja yang disiarkan Kompas TV dengan tema ‘BUMN, Utak-atik dan Belenggu Politik’, mengatakan utang BUMN sekitar Rp1.500 triliun.
“Itu utang BUMN, kalau dana pihak ketiga yang dari bank itu dalam dunia bisnis tidak dianggap utang,” kata Arya.
Sementara itu, staf khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo menyebutkan berdasarkan data terakhir 31 Desember 2019 tercatat utang usaha BUMN mencapai Rp3.200 triliun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil