Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perdana! PFAD Sawit Mengudara ke China

Perdana! PFAD Sawit Mengudara ke China Petani memetik tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Desa Pasi Kumbang, Kecamatan Kaway XVI, Aceh Barat, Aceh, Kamis (11/6/2020). Harga TBS kelapa sawit tingkat petani sejak tiga bulan terakhir turun dari Rp1.100 per kilogram menjadi Rp700 per kilogram dampak dari wabah COVID-19. | Kredit Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di tengah penyebaran Covid-19 yang semakin masif, pelaku usaha agribisnis tidak kehilangan akal dan justru berhasil menemukan pasar baru untuk komoditas unggulan nan strategis kelapa sawit.

Perdana, Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Tanjung Balai Asahan memfasilitasi ekspor produk turunan minyak kelapa sawit yakni berupa PFAD (Palm Fatty Acid Distillate) sebanyak 510 ton ke Hangzhou, China.

Produk turunan minyak kelapa sawit bernilai Rp4,1 miliar ini telah melalui serangkaian tindakan pemeriksaan oleh pejabat karantina pertanian di wilayah kerja Kuala Tanjung, TB Asahan, Sumatera Utara sebelum diberangkatkan.

Baca Juga: Keren, Ekspor Minyak Kelapa Sawit Merauke Tetap Melaju

PFAD merupakan produk samping yang dihasilkan dari proses pengolahan minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) menjadi RBDPO (Refined, Bleached, and Deodorized Palm Oil) pada refinery plant. Jumlah produk samping PFAD yang dihasilkan pada proses penyulingan (refining) CPO berkisar 4 persen dari CPO yang diolah.

Dengan kapasitas terpasang yang dimiliki, produksi PFAD dapat mencapai lebih dari 1 juta ton/tahun. Saat ini, penggunaan utama PFAD yakni sebagai bahan baku industri oleokimia, sabun, pakan ternak, dan biodiesel. Tidak hanya itu, PFAD juga berpotensi sebagai bahan atau senyawa bioaktif yang bermanfaat untuk kesehatan.

Kepala Karantina Pertanian TB Asahan, Bukhari menyampaikan potensi minyak kelapa sawit dari Sumatera Utara khususnya dari Tanjung Balai Asahan cenderung meningkat.

"Bahkan dimasa pandemi Covid-19, ekspor komoditas produk turunan minyak kelapa sawit Palm Fatty Acid Distillate tetap bergulir lancar," ujar Bukhari.

Berdasarkan data Iqfast diketahui bahwa pada periode Januari-Juli 2020, ekspor produk turunan minyak kelapa sawit yang disertifikasi melalui kantor wilayah kerja Kuala Tanjung tercatat sebanyak 120.763 ton, senilai Rp1,1 triliun dengan negara tujuan Nigeria, Canada, dan China.

Pelepasan ekspor perdana 25 (dua puluh lima) kontainer berisikan PFAD ini juga turut dihadiri oleh Bupati Labuhanbatu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Labuhanbatu serta Muspida setempat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: