Pada Februari 1999, Ma secara resmi meluncurkan OICQ layanan pesan instan. Tak lama setelah diluncurkan, OICQ menghadapi gugatan dari ICQ. Karena itulah, namanya diubah menjadi QQ. Namun, perusahaan pada awalnya tidak sesukses yang diperkirakan oleh Ma. Hampir tidak ada keuntungan terdaftar dalam 3 tahun pertama.
Meskipun perusahaan tidak berkinerja baik karena OICQ ditawari secara gratis, produk tersebut langsung populer di kalangan masyarakat China.
Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Sergey Brin, Pendiri Google Berharta Rp964 T
Hingga mengalami pertumbuhan yang substansial, perusahaan mencari lebih banyak investor untuk menanggung biaya operasional mereka.
Untuk menunjukkan laba dan menghindari pengambilalihan oleh perusahaan besar, perusahaan memperluas operasinya. QQ.Com portal perusahaan sendiri, diluncurkan pada tahun 2003. Ini dianggap sebagai terjun resmi Tencent ke pasar permainan online.
Dalam setahun, kesuksesan Tencent melonjak dengan cepat. Ini menjadi penyedia layanan pesan instan terbesar pada tahun 2004, dengan 74% saham di pasar China. Saat IPO di Hong Kong. Tencent segera mengumpulkan USD200 juta (Rp2,9 miliar), menjadikan Ma salah satu pengusaha China terkaya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: