Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dikaitkan Kasus Korupsi, Mantan Raja Spanyol Kabur ke Luar Negeri

Dikaitkan Kasus Korupsi, Mantan Raja Spanyol Kabur ke Luar Negeri Kredit Foto: Reuters/Yves Herman
Warta Ekonomi, Madrid -

Mantan Raja Spanyol Juan Carlos memutuskan untuk meninggalkan negaranya, beberapa pekan setelah dia dikaitkan dengan penyelidikan dugaan korupsi. Media lokal melaporkan bahwa Juan Carlos telah meninggalkan Spanyol sejak awal pekan ini.

Juan Carlos mengumumkan kepergiannya dalam sebuah surat kepada putranya Raja Felipe, yang naik takhta enam tahun lalu.

Baca Juga: Flu Spanyol 1918 dan Corona 2020, Ini Persamaannya di Indonesia

https: img.okezone.com content 2020 08 04 18 2256582 diselidiki-terkait-korupsi-mantan-raja-juan-carlos-tinggalkan-spanyol-uKQx5gan8s.jpg

Dalam surat itu, mantan raja berusia 82 tahun itu menulis bahwa dia membuat keputusan "di hadapan reaksi publik yang dimunculkan oleh peristiwa tertentu di masa lalu dalam kehidupan pribadinya”. Dia berharap kepergiannya dapat membuat putranya bisa menjalankan perannya sebagai raja dengan “tenang”.

"Dipandu oleh keyakinan untuk melayani rakyat Spanyol, lembaga-lembaganya, dan Anda sebagai raja, saya memberi tahu Anda tentang keputusan saya saat ini untuk meninggalkan Spanyol,” tulis Juan Carlos kepada Raja Felipe sebagaimana dilansir BBC.

"Keputusan yang saya buat dengan emosi yang dalam tetapi dengan ketenangan yang besar," kata surat itu. Juan Carlos juga mengatakan bahwa dia akan bersedia jika jaksa ingin mewawancarainya terkait kasus korupsi yang berkembang.

Pernyataan dari Istana Zarzuela mengatakan bahwa Raja Felipe VI telah menyampaikan "rasa hormat dan terima kasih yang tulus" kepada ayahnya atas keputusan ini.

Sejauh ini belum jelas di mana mantan raja itu akan tinggal, tetapi laporan media setempat mengatakan bahwa dia tidak lagi berada di Spanyol.

Juan Carlos naik takhta pada 1975 setelah kematian Diktator Jenderal Francisco Franco dan secara luas dihormati karena perannya dalam membantu membimbing Spanyol dari kediktatoran menuju demokrasi.

Tetapi popularitasnya merosot di tahun-tahun terakhir jabatannya karena serangkaian skandal, mendorongnya untuk mundur pada 2014.

Pada Juni, Mahkamah Agung Spanyol membuka penyelidikan atas dugaan keterlibatan Juan Carlos dalam kontrak kereta api kecepatan tinggi di Arab Saudi. Dia dilaporkan menerima USD100 juta dari mendiang Raja Arab Saudi terkait dengan kontrak tersebut.

Perusahaan-perusahaan Spanyol memenangi kesepakatan sebesar €6,7 miliar untuk membangun jalur kereta Makkah-Madinah.

Pejabat anti-korupsi Spanyol mencurigai bahwa mantan raja menyimpan sejumlah dana yang tidak dideklarasikan di Swiss, dan investigasi Swiss sedang berlangsung.

Pemerintah Spanyol mengatakan bahwa "keadilan adalah sama untuk semua" dan menyatakan tidak akan "mengganggu" dalam penyelidikan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: