Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Israel Sebut Iran Selundupkan Senjata ke Lebanon, Faktanya...

Israel Sebut Iran Selundupkan Senjata ke Lebanon, Faktanya... Kredit Foto: AFP

Meski demikian, Danon tidak merinci barang apa yang diperoleh kelompok teror melalui cara-cara ini atau menyebutkan nama perusahaan di balik pengiriman.

Beberapa komandan Hizbullah sebelumnya mengatakan bahwa kelompok itu mengerahkan pasukan untuk persiapan potensi perang dengan Israel, sekaligus memperingatkan bahwa tekanan yang meningkat dari sanksi  Amerika Serikat (AS) terhadap Teheran dapat memicu konflik seperti itu lebih cepat terjadi.

Bahkan, pasukan Hizbullah dikatakan sedang mempersiapkan perang di perbatasan Lebanon dan Suriah dengan Israel. Para personel di kelompok itu mengaku lebih siap untuk menghadapi Israel dibanding 2006, setelah mengirim ribuan orang untuk berperang bersama pasukan Presiden Suriah Bashar Al Assad.

Dikutip Arab News, Hizbullah merupakan kelompok yang didukung dan didanai oleh Iran dan digolongkan sebagai organisasi teroris oleh AS dan sejumlah negara lainnya. Hizbullah saat ini mendominasi politik Lebanon dan mendukung pemerintahan yang dipimpin oleh Perdana Menteri Hassan Diab.

Pada tahun-tahun sejak perang yang terjadi pada 2006, Israel telah berulang kali menuduh Hizbullah melanggar resolusi 1701, yang menyerukan semua kelompok bersenjata selain militer Lebanon untuk tetap berada di atas Sungai Litani.

Israel menyatakan bahwa kelompok yang didukung Iran tersebut terus melakukan pelanggaran, yaitu dengan menjaga persentase yang signifikan dari arsenal roket dan mortir berkekuatan 100.000 orang di selatan Lebanon, serta melakukan patroli dan kegiatan militer lainnya di sepanjang perbatasan kedua negara.

Pada akhir 2018 dan awal 2019, Israel melaporkan telah menemukan setidaknya enam terowongan lintas perbatasan digali oleh Hizbullah dari selatan Lebanon ke Israel. Kelompok itu diduga telah merencanakan penggunakan terowongan untuk menculik atau membunuh warga sipil atau tentara Israel, serta merebut sepotong wilayah Israel jika terjadi permusuhan. 

Pasukan penjaga perdamaian UNIFIL mengkonfirmasi hal itu sebagai pelanggaran resolusi 1701. Meski demikian, Hizbullah tidak dinyatakan maupun diidentifikasi sebagai kelompok yang bertanggung jawab atas penggalian tersebut.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: