Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) berusaha keras mencegah resesi. Pertumbuhan ekonomi negatif pada kuartal II diharapkan tidak berlanjut di kuartal selanjutnya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pada pertumbuhan ekonomi negatif secara kuartalan belum membuat Indonesia masuk ke jurang resesi. Secara hitungan tahunan atau year on year, Indonesia tidak berada dalam resesi.
Baca Juga: Sandiaga: Belum Terasa Jurus Pemerintah dalam Hindari Resesi
"Sebetulnya kalau yoy belum (resesi), kita belum resesi, bukan dihitung per kuartal, resesi itu jika yoy dua kuartal berturut-turut negatif," katanya dalam konferensi pers KSSK, Rabu (5/8).
Sri mengatakan, pemerintah berkomitmen mencegah resesi dengan menggenjot ekonomi agar kuartal III bisa tumbuh positif. Ia berharap dunia usaha dan stakeholder sama-sama bisa pulihkan ekonomi.
Sri mengakui pertumbuhan negatif pada kuartal II lebih besar dari proyeksi semula yakni 5,1 persen. Komponen yang turun tajam termasuk diantaranya sektor perdagangan, pariwisata, dan transportasi yang terjadi karena pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dilakukan secara masif.
Selain itu, industri manufaktur masih dalam variasi dimana industri makanan dan farmasi mengalami kenaikan dan beberapa mengalami penurunan. Segmen tekstil, furniture, dan alas kaki mengalami penurunan seiring dengan menurunnya mobilitas masyarakat.
"Kita lihat variasi sektor dan industri yang tumbuh berbeda," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: