Sambungnya, ia mengatakan bahwa Indonesia hanya menunggu waktu untuk penurunan PDB pada kuartal III tahun 2020.
"Sebab, sepanjang satu semester kemarin, pemerintah sudah gagal menetapkan prioritas pekerjaan," jelas dia.
Terkait itu, ia pun mengungkit soal langkah yang diambil pemerintah saat pandemi mulai masuk ke Indonesia pada bulan Maret lalu.
Ia menyoroti jumlah tes Covid-19 di Indonesia yang masih rendah. Bahkan, indeks kematian tenaga medis selama pandemi virus corona di Indonesia juga disorot Fadli.
Selain itu, soal anggaran Covid-19 yang baru terserap 7.19 persen, dan realisasi program bantuan UMKM yang baru mencapai 25.26 persen. Ia menyimpulkan bahwa pada kuartal kemarin pemerintah telah gagal menjalankan fungsinya menagan kontraksi ekonomi.
"Pemerintah justru menjadi kontributor bagi pertumbuhan ekonomi negatif, karena lamban dalam penyerapan anggaran dan penyaluran bantuan," ujar Fadli.
"Jangan sampai kemarahan Presiden berkali-kali jadi sia-sia dan rakyat yang menjadi korban," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil