"Kami datang untuk memberitahu semua pemimpin untuk pergi sehingga kami dapat membangun kembali apa yang telah Anda hancurkan, apa yang terjadi adalah karena kelalaian dan keserakahan Anda," katanya.
Sementara itu, blok parlemen Partai Kataeb yang beranggotakan tiga orang mengundurkan diri pada Sabtu sebagai protes atas ledakan itu. Sehingga jumlah anggota parlemen yang mundur sejak bencana itu menjadi lima orang.
Ledakan dahsyat Selasa lalu telah menewaskan 154 orang dan 5.000 lainnya luka-luka, serta masih ada 60 orang yang dinyatakan hilang. Kedutaan Besar Suriah di Lebanon mengatakan 43 warga Suriah termasuk di antara mereka yang tewas dalam ledakan tersebut.
Tim militer yang bekerja di lokasi ledakan melakukan tes untuk bahan kimia, radioaktif atau biologis pada Sabtu kemarin. Tim penyelamat bekerja sepanjang waktu mencari sinyal ponsel untuk mencari mereka yang hilang setelah ledakan. Namun, tim kesulitan melakukan pencarian karena banyaknya puing-puing bangunan yang hancur dalam ledakan tersebut.
Penyelam militer juga mencari korban di pelabuhan dan lautan terdekat. Mereka menemukan tubuh yang terlempar hingga 500 meter akibat dahsyatnya kekuatan ledakan.
Brigadir Komandan Ruang Operasi Kementerian Pertahanan, Jenderal Jean Nohra mengatakan, pada Sabtu pagi, total 61 pesawat bantuan telah mendarat di Bandara Beirut membawa persediaan medis dan bantuan serta makanan. Ia mengatakan, distribusi perbekalan kesehatan dilakukan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan persediaan disimpan di markas besar Otoritas Medis Militer Pusat di Beirut sebelum didistribusikan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: