Para ilmuwan di Layanan Es Kanada baru-baru ini melaporkan bahwa es utuh terakhir Kanada di Kutub Utara telah runtuh. Menurut informasi, penyusutan terjadi sekitar 80 kilometer persegi atau sekitar 40 persen dari luas awalnya.
Kejadian itu hanya terjadi dalam dua hari di akhir pada Juli lalu. Ilmwuan percaya pecahnya es didorong terjadinya rekor suhu di wilayah tersebut, utamanya yang telah diukur 5 derajat Celcius (9 derajat Fahrenheit) di atas rata-rata dalam 30 tahun musim panas ini.
"Bongkahan itu sebesar luas kota. Itu adalah potongan es yang besar," ujar anggota tim peneliti dan ahli glasiologi dari Universitas Ottawa, Luke Copland.
Baca Juga: Kutub Utara Dahulu Ternyata Berpenghuni, Begini Kata Ilmuwan
Lebih jauh, sebuah kamp penelitian juga dilaporkan hilang dalam runtuhnya lapisan es itu. Hal serupa juga terjadi di danau epishelf terakhir di belahan bumi utara, danau itu merupakan danau air tawar yang dibendung oleh es yang mengapung di atas air laut.
Selain itu, dua lapisan es Kanada, yang terletak di Dataran Tinggi Hazen di Teluk St. Patrick juga disebut menghilang sepenuhnya pada musim panas ini. Menurut Pusat Data Salju & Es Nasional (NSIDC) di Boulder, Colorado, kejadian itu terjadi dua tahun lebih cepat dari perkiraan para ilmuwan.
"Ketika saya pertama kali mengunjungi lapisan es itu, mereka tampak seperti perlengkapan permanen lanskap," kata Mark Serreze, direktur NSIDC dan seorang ahli geografi di University of Colorado.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: