Kapal itu bertolak ke Mozambik, tapi tak pernah mencapai tujuannya. New York Times, mengutip keterangan kapten Boris Prokoshev, menyebut The Rhosus diminta berhenti di Beirut. Pemberhentian itu tak tercantum dalam daftar.
Kapal ditugaskan mengambil kargo tambahan untuk diangkut ke Yordania guna memperoleh uang tambahan.
Saat memasuki pelabuhan, kapal akhirnya disita oleh otoritas setempat. Kapal itu ditinggalkan oleh pemiliknya setelah penyewa kehilangan minat pada kargo. Amonium nitrat yang diangkut The Rhosus kemudian diturunkan dan disimpan di gudang dermaga untuk alasan keamanan.
Menurut pihak berwenang Lebanon, bahan kimia itu disimpan secara tidak tepat di pelabuhan. Ledakan Beirut menyebabkan 158 orang tewas dan lebih dari enam ribu lainnya luka-luka.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: