Presiden Afghanistan Ashraf Ghani menandatangani dekrit pembebasan tahanan Taliban “garis keras” yang diinginkan militan.
Dekrit itu akan membuka jalan untuk perundingan damai yang akan dimulai di Qatar. “Ini telah ditandatangani,” ungkap sumber istana kepresidenan, dilansir Reuters.
Baca Juga: Serangan Udara Bombardir Afghanistan, Tewaskan Sipil dan Taliban
Majelis Afghanistan atau Loya Jirga menyetujui pembebasan tahanan Taliban itu setelah mendapat tekanan dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk memungkinkan dia memulangkah pasukan AS.
Perang terus terjadi sejak pasukan Afghanistan yang didukung AS menggulingkan pemerintahan Taliban pada akhir 2001.
“Kami siap untuk duduk berunding dalam sepekan sejak saat kami melihat tahanan kami bebas. Kami siap,” kata juru bicara Taliban Suhail Shaheen.
Belum jelas kapan pembebasan itu akan dilakukan. “Rencana awal ialah ke Doha pada Rabu dan perundingan akan dimulai pada Minggu,” papar sumber pemerintah sebelum dekrit itu ditandatangani.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: