Ternyata Pemimpin Lebanon Diperingatkan Ada Amonium Nitrat Tapi..
Laporan Direktorat Jenderal Keamanan Negara yang dilihat oleh Reuters mengatakan banyak permintaan telah diajukan, tanpa memberikan jumlah pastinya. Departemen manifes pelabuhan dilaporkan telah mengirim beberapa permintaan tertulis ke direktorat bea cukai hingga 2016, yang meminta mereka memanggil hakim untuk memerintahkan material berbahaya itu segera diekspor kembali.
"Tapi sampai saat ini, belum ada keputusan yang dikeluarkan atas masalah ini. Setelah berkonsultasi dengan salah satu ahli kimia kami, ahli tersebut memastikan bahwa bahan ini berbahaya dan digunakan untuk menghasilkan bahan peledak," bunyi laporan Direktorat Jenderal Keamanan Negara.
Jalan menuju tragedi minggu lalu dimulai tujuh tahun lalu, ketika MV Rhosus, kapal berbendera Moldova yang disewa Rusia membawa amonium nitrat dari Georgia ke Mozambik, berlabuh di Beirut untuk mencoba mengambil kargo ekstra guna menaikkan biaya perjalanan melalui Terusan Suez. Informasi ini bersumber dari kapten kapal MV Rhosus.
Otoritas pelabuhan menyita kapal MV Rhosus pada Desember 2013 dengan perintah pengadilan 2013/1031 karena utang yang belum dibayarkan kepada dua perusahaan yang mengajukan klaim di pengadilan Beirut.
Pada Mei 2014, kapal itu dianggap tidak layak berlayar dan muatannya dibongkar pada Oktober 2014 dan disimpan di tempat yang dikenal sebagai Hangar 12. Kapal itu tenggelam di dekat pemecah gelombang pelabuhan pada 18 Februari 2018.
Moldova mencantumkan pemilik kapal sebagai Briarwood Corp., yang berbasis di Panama. Briarwood tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: