Teknologi informasi saat ini diaplikasikan dalam semua kehidupan manusia. Hal yang demikian membuat aktivitas manusia menjadi lebih mudah, cepat, dan efisien. Penerapan teknologi informasi yang diaplikasikan dalam dunia perdagangan atau jual-beli online atau daring memanjakan konsumen. Konsumen tak perlu repot-repot lagi bepergian ke tempat toko untuk mendapatkan barang yang diinginkan.
Penerapan perdagangan atau jual-beli dengan online diharapkan oleh Wakil Ketua MPR, Jazilul Fawaid, juga perlu dimanfaatkan oleh para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). "Ada peluang baru di sini," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (12/8/2020).
Baca Juga: Bantuan UMKM Rp2,4 Juta Segera Cair pada...
Diungkapkan oleh politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, di tengah masyarakat di berbagai kabupaten dan pulau di Indonesia, ribuan UMKM digeluti oleh masyarakat. Aneka UMKM mulai dari makanan, minuman, obat-obatan, pakaian, aksesoris, dan lain sebagainya saat ini masih banyak yang proses penjualannya dipasarkan secara tradisional dan apa adanya.
"Sangat disayangkan bila potensi besar itu masih belum maksimal dalam penjualan," ujar Jazilul.
Agar UMKM memberi harapan kepada yang lain dan memberi kesejahteraan bagi pelaku, menurut pria asal Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, itu, perlu ada sentuhan khusus, teknologi informasi, untuk mempromosikan jenis usaha dan meningkatkan volume perdagangan. Dikatakan, para pelaku usaha di atas UMKM bisa terbilang sukses menjual sebab mereka sudah menggunakan aplikasi teknologi informasi untuk menjual produknya.
"Mereka yang menggunakan penjualan online mampu meningkatkan volume perdagangan," tuturnya.
Dirinya meminta pemerintah dan kementerian terkait untuk memberi pelatihan bagi UMKM bagaimana menggunakan aplikasi teknologi informasi untuk mempromosikan produk dan meningkatkan barang yang dijual. "Mereka perlu diberi pelatihan agar paham cara berdagang model baru yang sedang ngetren, yakni perdagangan lewat onine," ujarnya.
Menurut pria yang akrab dipanggil Gus Jazil itu, banyak keuntungan bila pelaku UMKM menggunakan online dalam usahanya. Keuntungan tersebut adalah, pertama: bisa mempromosikan usahanya secara cepat, murah, dan efisien, dan informasi yang tersebar tidak hanya sebatas di desa, kecamatan, atau kabupaten, tetapi sampai dunia.
Kedua, diakui banyak UMKM yang sudah memiliki toko sendiri. Ada pula yang masih menyewa di bangunan orang lain atau di mal. Nah, dengan adanya penggunaan teknologi informasi tersebut, pelaku UMKM tidak perlu terlalu risau bila tidak memiliki toko. "Biaya sewa toko bisa terpangkas bila pelaku UMKM menggunakan cara seperti ini," tambahnya.
Ketiga, dalam masa pandemi Covid-19, aktivitas pertemuan manusia dibatasi bahkan dilarang. Hal demikian tentu bisa memengaruhi aktivitas perekonomian termasuk UMKM. Nah, dalam masa pandemi Covid-19 sangat tepat bila menggunakan proses perdagangan secara online sebab antara penjual dan pembeli tidak perlu bertemu secara langsung.
"Jadi, UMKM tetap bisa berproduksi dan menjual produknya di masa di mana pembatasan pertemuan antarmanusia diperketat," papar pria yang juga menjadi Koordinator Nasional Nusantara Mengaji itu.
"Meski PSBB, UMKM terus berproduksi dan meraih untung," tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum