Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perangkat IoT Kebutuhan Dasar, Fox Logger Bidik 15 Leasing

Perangkat IoT Kebutuhan Dasar, Fox Logger Bidik 15 Leasing Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perangkat internet of things (IoT) sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. Tidak hanya untuk urusan di rumah, perangkat ini dapat dimanfaatkan untuk kegiatan layanan publik hingga membuka bisnis menjadi lebih luas lagi.

Salah satu perangkat IoT yang banyak digunakan adalah perangkat manajemen yang dipasang di kendaraan. Sebagai perangkat manajemen, alat ini tidak hanya berfungsi untuk melacak posisi kendaraan, tapi juga dapat dimanfaatkan untuk mengontrol penggunaan bahan bakar, mengetahui jalur paling efisien, mengontrol spare part, hingga mengetahui pengemudi ugal-ugalan.

Di pasaran saat ini ada banyak produk perangkat manajemen kendaraan, salah satunya Fox Logger. Alamsyah Cheung, Founder dan CEO Fox Logger Technology, mengatakan, perangkat IoT manajemen kendaraan tersebut kini menjadi salah satu aset kendaraan sebagai platform sistem transportasi.

Baca Juga: Data Analytics Tingkatkan Eksplorasi dan Eksploitasi Energi RI

Baca Juga: Puji Syukur, Layanan Telkomsel di Sumatera Berangsur Pulih

Sejak 2015, awalnya dipasarkan secara business to customer (B2C) untuk pemilik mobil yang khawatir kendaraannya dicuri atau ibu-ibu yang ingin mengetahui posisi para suaminya saat di luar rumah. Setelah itu perangkat juga ditawarkan untuk segmen business to government (B2G) untuk armada pelayanan publik.

"B2G lebih ke layanan publik agar lebih terbuka dengan masyarakat, misal penduduk DKI ingin bisa lihat bahwa armada beroperasi terus. Selain itu ada Makassar, Bali, Palu, dan kota-Kota yang smart city," ungkap Alamsyah dalam kesempatan wawancara dengan Warta Ekonomi, Rabu (12/8/2020).

Segmen terakhir yang disasar ialah business to business (B2B). Teknologi ini banyak digunakan oleh perusahaan transportasi seperti travel dan bus, hingga logistik dan perusahaan yang memiliki armada pengiriman barang.

 

Tidak hanya itu, sejak 2018, Fox Logger juga menyasar industri keuangan perusahaan leasing mobil. Menurut Alamsyah, platform ini akan menjadi kebutuhan dasar industri tersebut. Karena industri ini rentan akan kredit macet atau non-performing financing (NPF).

"NPF tidak bisa dibantu dnegan teknologi apa pun. Tapi, risiko itu tidak boleh write off (WO), orang tidak mampu bayar, jangan sampai orang hilang berikut mobilnya," ujar Alamsyah.

 

Fox Logger mulai menyasar perusahaan leasing mobil sejak 2018, hingga saat ini sudah ada empat perusahaan leasing terkemuka menggunakan Fox Logger. Jumlah perangkat yang terpasang pun sudah mencapai 25.000, dengan persentase pemakai terbanyak untuk perusahaan leasing sebesar 50%, sisanya untuk segmen B2B transportasi, B2G, dan B2C.

Dengan kebutuhan yang semakin tinggi, Alamsyah optimis penjualan platform IoT yang ditawarkan akan mencapai 100.000. Segmen terbesar yang akan disasar tetap perusahaan leasing dengan persentase 50%. Targetnya di 2021 sedikitnya 15 leasing menggunakan Fox Logger.

Karena, menurut Alamsyah, dengan menggunakan teknologi Fox Logger, perusahaan leasing akan diuntungkan. Sebab setiap mobil yang gagal bayar dan hilang tentu akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan leasing.

"2018 ada 200 mobil dengan rata-rata pinjaman Rp150 juta, berhasil diselamatkan dengan teknologi tersebut. Artinya perusahaan bisa menyelamatkan Rp30 miliar," ungkap Alamsyah.

Penggunaan platform tersebut, lanjut Alamsyah, juga bisa membuka bisnis lebih luas lagi. Dengan tidak khawatir mobil akan hilang, perusahaan bisa membuat program penjualan DP murah sehingga produknya diserbu oleh konsumen.

Diakuinya, dari setiap aplikasi yang masuk akan ada credit scoring dari perusahaan sebelum disetujui atau tidak. Dari setiap penilaian, biasanya hanya ada sekitar 10-30% yang benar-benar bisa bayar, sisanya ragu-ragu apakah bisa bayar atau tidak, dan sisanya lagi benar-benar tidak bisa bayar.

"Tanpa teknologi IoT mungkin perusahaan hanya akan menyetujui yang benar-benar bisa bayar, tapi dengan teknologi IoT, yang ragu-ragu akan diambil juga," ujar Alamsyah.

Selain Fox Logger, diakui Alamsyah, ada beberapa produk yang menawarkan fungsi yang sama. Tapi, Fox Logger memiliki beberapa kelebihan, yakni produk dalam negeri yang mengutamakan keamanan penggunanya. Fox Logger sudah mempunyai ISO 9001 2015 tentang mutu, dan sedang dalam proses ISO 27001 2013 tentang Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI).

"Sampai hari ini, Fox Logger juga menjadi perusahaan terbesar, dengan penjualan 5.000-6.000 perangkat IoT per bulan," tutup Alamsyah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: