Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Duh!! Gegara Pengawasan Kendor, AP II Buat Citilink Amsyong

Duh!! Gegara Pengawasan Kendor, AP II Buat Citilink Amsyong Penumpang mengantre di Garbarata atau jembatan penghubung ruang tunggu ke pesawat di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (14/2/2019). Presiden Joko Widodo mengimbau maskapai agar dapat menurunkan tarif tiket pesawat pada pekan ini dengan kenaikan batas maksimal 10-20 persen dari harga normal tahun 2018 menyusul keluhan penumpang dan pelaku industri pariwisata dan UMKM terhadap mahalnya tiket pesawat awal tahun 2019 yang naik mencapai 40-60 persen. | Kredit Foto: Antara/Aji Styawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Aggota Ombudsman RI Alvin Lie menyoroti lemahnya sistem keamanan di bandara yang di bawah PT Angkasa Pura II.

Hal tersebut dikatakan terkait insiden orang tidak dikenal yang juga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) menerobos secara ilegal ke area parkir pesawat Bandara Radin Inten II, Lampung, dan masuk ke dalam pesawat, Rabu (12/8).

Baca Juga: Citilink Raih Best Low Cost Airlines di Asia 3x Berturut-turut

''Insiden di Bandara Raden Inten II, Lampung menunjukkan lemahnya sistem keamanan di bandara. Bagaimana seseorang dapat menerobos titik pemeriksaan atau security check point (SCP) 1, SCP 2, dan boarding gate itu kalau melalui jalur penumpang, atau melalui jalur cargo, atau melompat pagar perimeter,'' kata Alvin kepada wartawan di Jakarta, Kamis (13/8/2020).

Lanjutnya, ia mengatakan yang pasti penerobos itu berhasil masuk airside atau sisi udara yang merupakan daerah terbatas, atau area hanya orang-orang yang mengantongi izin atau boardingpass bisa masuk ke dalam.

''Tindakan tersebut jelas tindakan pidana. Namun yang lebih penting lagi bahwa ini merupakan lampu merah, warning bahwa penyelenggara bandara lalai terhadap aspek pengamanan bandara, sehingga terjadi pengerusakan pesawat Wings, kemudian ODGJ itu masuk ke dalam pesawat Citilink. 

Lebih lanjut, ia meminta PT Angkasa Pura II melakukan evaluasi sistem, petugas keamanan, standard operating procedure (SOP)-nya, dan manajemen keamanan. 

Sambungnya, lemahnya pengamanan di bandara ini, lanjut Alvin, jelas merugikan maskapai, dalam hal ini Citilink yang menjadi korban.

''Bagaimana hal ini bisa terjadi dan perlu dilakukan langkah-langkah agar tidak terulang kembali?,'' jelas Alvin.

Sementara itu, Executive General Manager Bandara Radin Inten II Lampung, M. Hendra Iriawan menjelaskan, penanganan yang dilakukan petugas keamanan atau personel aviation security (avsec) Bandara Radin Inten II, dan TNI AU sudah sesuai dengan prosedur. Saat ini, pihaknya akan melakukan peningkatan pengawasan terhadap prosedur keamanan.

Hal itu menurut Hendra dilakukan guna memperketat aspek keamanan di Bandara, agar kejadian serupa tidak kembali berulang.

Citilink juga mengucapkan terima kasih kepada pihak Bandara Radin Inten II yang telah menangani permasalahan ini dengan cepat, sehingga pesawat Citilink dapat kembali beroperasi sesuai dengan jadwal.

Sebelumnya, Citilink memastikan tidak ada kerusakan di pesawat, atau atau hal-hal yang menyangkut keselamatan, akibat masuknya orang tak dikenal itu ke dalam pesawat.

“Bahwa orang yang masuk ke dalam pesawat Citilink bukan merupakan penumpang kami,” kata VP Corporate Secretary & CSR Citilink, Resty Kusandarina dalam keterangan tertulis, Rabu (12/8).

“Melainkan orang yang tidak dikenal dan tanpa sepengetahuan dan seizin pihak keamanan Bandara Radin Inten II,” lanjut Resty.

Resty menjelaskan bahwa pada saat itu pesawat dalam keadaan terparkir dan bermalam di Bandara Raden Inten II sehingga tidak ada penumpang di dalam pesawat tersebut. Adapun oknum tersebut ditemukan sudah ditangani langsung oleh pihak keamanan Bandara Radin Inten II Lampung.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: