Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertamina Kebut Infrastruktur untuk Amankan Pasokan Energi

Pertamina Kebut Infrastruktur untuk Amankan Pasokan Energi Kredit Foto: Pertamina
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di usia Kemerdekaan RI yang ke-75, PT Pertamina terus berkomitmen menerapkan nilai utama BUMN, yakni Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (AKHLAK). Sebagai bukti, Pertamina terus menerapkan investasi berkelanjutan. Hingga tahun 2026, Pertamina mengalokasikan investasi US$90 miliar untuk memastikan peningkatan produksi hulu migas, kapasitas dan kapabilitas kilang, serta pembangunan infrastruktur migas lainnya.

Dalam pelaksanaan investasi tersebut, Pertamina menekankan pentingnya Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi demi mendukung pengembangan industri nasional. Hal inilah yang menjadikan TKDN dalam proyek Pertamina dalam 3 tahun terakhir terus mengalami peningkatan.

Baca Juga: Kinerja Pertamina Melorot, Pigai: Tanda-Tanda Ahok Jadi Menteri!

"Sesuai hasil audit BPKP tahun 2018, TKDN Pertamina mencapai 38,17% dan naik menjadi 43,16% pada tahun 2019. Sementara, sesuai prognosa triwulan I 2020, TKDN Pertamina mencapai 52,20%," ujar Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati.

Menurut Nicke, mendayagunakan sumber daya domestik telah memberi peluang penyerapan tenaga kerja yang sangat besar di berbagai sektor. Tercatat, 1,2 juta tenaga kerja telah terserap dalam pengembangan B30 dan akan makin meningkat sejalan dengan pengembangan green energy berbahan baku minyak nabati dalam negeri.

Megaproyek kilang Pertamina yang memiliki TKDN rata-rata di atas 30 persen menyerap sekitar 170 ribu tenaga kerja serta memberikan multiplier effect hingga sekitar 3 juta tenaga kerja. Dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ini, Pertamina juga menggelar konser musik online bertajuk Berbagi Berkah HUt 75 RI di aplikasi mypertamina pada Jumat malam pekan ini.

Pertamina juga berkomitmen kuat untuk membangun New Pertamina Clean, Pertamina Bersih yang penuh integritas. Komitmen itu secara tegas tercatat dalam Piagam New Pertamina Clean yang ditandatangani oleh seluruh Dewan Direksi dan Komisaris Pertamina, sejalan dengan implementasi ISO 37001:2016 tentang Sistem Manajemen Anti Penyuapan di perusahaan. Tata nilai Clean Pertamina, yaitu mengelola perusahaan secara profesional, menghindari benturan kepentingan, tidak menoleransi suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan integritas, serta berpedoman pada asas-asas tata kelola korporasi yang baik.

Ditegaskan Nicke, Pertamina juga terus melayani kebutuhan energi di seluruh penjuru negeri, bahkan hingga wilayah terdepan, terluar, dan terpencil (3T). Komitmen ini dipegang teguh Pertamina demi mewujudkan distribusi energi yang berkeadilan.

Hingga tahun 2019, Pertamina telah membangun 161 titik BBM Satu Harga dan ditargetkan bertambah 83 titik pada tahun 2020. Program BBM Satu Harga telah mendorong produktivitas masyarakat di wilayah 3T, biaya distribusi yang turun, serta mendorong harga kebutuhan pokok menjadi lebih terjangkau.

Pada saat yang sama, Pertamina telah membangun dan siap mengoperasikan 500 unit Pertashop di 23 provinsi dan ditargetkan hingga akhir tahun berjumlah 4.308 unit di 2.376 kecamatan di seluruh Indonesia. "Pelayanan Pertamina akan terus ditingkatkan sehingga makin dekat dengan masyarakat desa," ujar Nicke.

Dalam konteks pengolahan energi, Pertamina tengah menuntaskan megaproyek RDMP dan GRR untuk meningkatkan kapasitas kilang dari 1 juta barel menjadi 1,8 juta barel. Harapannya, seluruh kebutuhan BBM dalam negeri nantinya akan disuplai oleh kilang sendiri, tanpa ketergantungan impor. Pembangunan infrasruktur distribusi energi juga terus ditingkatkan untuk mengamankan pasokan energi, mulai dari TBBM, perkapalan, pipa distribusi, depot LPG, hingga SPBU sebagai etalase energi negeri.

Dengan berbagai langkah perbaikan, Pertamina juga menjadi bagian lokomotif pembangunan nasional. Dengan perolehan laba bersih di tahun 2019 sebesar US$2,53 miliar atau setara Rp35,8 triliun, Pertamina telah memberikan kontribusi kepada negara sebesar Rp181,5 triliun.

Kontribusi tersebut terdiri dari setoran pajak dan dividen 2019 Rp136,6 triliun (meningkat 13% dari 2018), setoran dividen tunai sebesar Rp 8,5 triliun (meningkat 7% dari 2018), kontribusi dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) kegiatan hulu migas dan geothermal Rp43,7 triliun, serta Signature Bonus sebesar Rp1,2 triliun seiring perolehan wilayah kerja baru di anak perusahaan hulu migas Pertamina.

"Pada sisi lain, Pertamina juga telah berhasil melakukan penghematan devisa negara sebesar Rp109 triliun dengan melakukan upaya penurunan impor crude sebesar 35% dan impor produk sebesar 11%," terang Nicke.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: