Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku pernah menjadi seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) di luar negeri. Bahkan, dia mengutarakan menjadi seorang PMI kadang dipandang sebelah mata.
"Saya men-support PMI karena saya sendiri pernah jadi PMI. Kadang-kadang orang melihat PMI itu sebelah mata, padahal posisi mereka juga tinggi," ujar Erick di Jakarta, Selasa (18/8/2020).
Baca Juga: Erick Thohir: Banyak yang Prediksi RI Runtuh Dihantam Covid-19
Pengakuan Erick tersebut dia sampaikan saat memberikan menandatangani nota kesepahaman antara Kementerian BUMN dan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Jakarta, kemarin.
Dalam kesempatan itu, Erick menjelaskan jika PMI memiliki peran besar dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional melalui devisa yang mereka hasilkan di negara asing. Karena itu, dia bilang, dukungan negara melalui BUMN terhadap PMI adalah sesuatu yang tidak bisa ditawarkan.
"Kita BUMN benar-benar harus jalan seiring untuk memastikan pahlawan devisa ini bisa menjadi bagian terpenting dalam pembangunan ekonomi ke depan," katanya.
Untuk diketahui, Menteri Erick juga memiliki saham di klub top sepak bola dunia. Di mana, Erick sempat membeli separuh saham Inter Milan. Pada tahun 2013, Massimo Moratti yang merupakan pemilik Inter Milan melepas 70 persen saham klub ke tangan Erick Thohir.
Meski begitu, Erick Thohir akhirnya melepas saham Inter Milan pada 2019 setelah beberapa waktu sebelumnya juga melepas beberapa bagian saham lain di klub sepak bola yang dia dimiliki.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum