Upaya peningkatan hasil pertanian melalui program Food Estate Sukamandi 1.000 hektar (ha) saat ini telah berjalan. Program yang dikembangkan oleh BUMN Klaster Pangan di Kecamatan Sukamandi, Kabupaten Subang, Jawa Barat di atas lahan seluas 1.000 ha milik BUMN PT Sang Hyang Seri (Persero) (SHS) tersebut bertujuan membangun suatu model budi daya pangan khususnya tanaman padi melalui pola Corporate Farming yang efektif dalam meningkatkan produktivitas serta efisien dengan penggunaan sarana produksi pertanian yang tepat dan pemanfaatan teknologi IT.
Direktur Utama SHS, Karyawan Gunarso, menyampaikan, program dijalankan untuk menjamin ketersediaan pangan khususnya beras guna berkontribusi mewujudkan ketahanan pangan nasional melalui peningkatan hasil produksi.
Baca Juga: Tinjau Food Estate, Presiden Jokowi Didampingi Banyak Menteri
Karyawan atau yang akrab disapa Wawan, menuturkan, Food Estate Sukamandi ini dikelola dengan kosep Corporate Farming. Guna memastikan hasil yang optimal, proses kegiatan dimulai dengan melakukan uji kondisi tanah, sistem pengairan (irigasi), dan proses budi daya. Berdasarkan hasil proses analisis dan pengujian tersebut dibuatkan formulasi untuk penggunaan teknologi pupuk, pengaturan pengairan, proses budi daya, penggunaan alat mekanisasi, dan penerapan teknologi berbasis IT.
"Corporate Farming yang diterapkan mengedepankan kemitraan dengan petani pemilik lahan melaui pola Inti Plasma Tanaman Padi. Dalam pelaksanaannya, kami melakukan pendampingan kepada para petani mitra hingga proses jaminan pemasaran," ujar Wawan dalam keterangan pers, Rabu (18/8/2020).
Program ini dilaksanakan secara terintegrasi dari hulu (upstream) hingga hilir (downstream). Produksi padi/gabah yang dihasilkan nantinya akan diolah di penggilingan, baik penggilingan milik BUMN maupun bermitra dengan penggilingan setempat dalam rangka memberdayakan UMKM dan Koperasi Tani. Menurut Wawan, hasil produksi berupa beras akan dipasarkan ke UMKM dan warung-warung masyarakat, salah satunya, melalui aplikasi Warung Pangan milik BGR Logistic yang merupakan salah satu anggota BUMN Klaster Pangan.
Wawan menjelaskan, sinergi program Food Estate dengan Warung Pangan akan meningkatkan peran BUMN Klaster Pangan yang dikoordinatori oleh PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) dalam aktivitas pemenuhan rantai pasok komoditas dan produk pangan dari mulai sektor hulu, tengah, dan hilir.
Wawan menilai, di sektor hulu BUMN Klaster Pangan akan menggandeng Kelompok Tani, Koperasi Tani, dan BUMDES. Sementara di sektor tengah (manufacturing/produksi), BUMN Klaster Pangan dapat memanfaatkan infrastruktur internal dan juga bekerja sama dengan para penggilingan milik Kelompok Kania tau BUMDES. Adapun di sektor hilir, BUMN klaster pangan dapat berperan sebagai offtaker dan pasar bagi produksi sendiri dan produksi para petani dan produsen padi, gabah, serta beras.
Terkait perkembangan Food Estate Sukamandi, Wawan mengatakan, saat ini telah memasuki masa penanaman, pertumbuhan tanaman, dan perawatan.
"Kondisi tanamannya sudah tumbuh cukup bagus dengan anakan rumpun padi yang cukup banyak. Kami menargetkan terdapat peningkatan produktivitas rata-rata 30 persen lebih atau dari rata-rata awal 6 ton/ha menjadi minimal rata-rata 8 ton sampai 8.5 ton/ha. Fokus di lapangan adalah bagaimana menjaga tanaman dari serangan hama pengganggu seperti tikus dan weren yang dapat menyebabkan berkurangnya hasil produksi secara signifikan," ujar Wawan.
Menurut Wawan, output dari program Food Estate Sukamandi 1.000 ha adalah membangun suatu model budi daya pangan khususnya tanaman padi melalui pola Corporate Farming yang efektif dalam meningkatkan produktivitas serta efisien dengan penggunaan sarana produksi pertanian yang tepat dan pemanfaatan teknologi IT.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: