Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gatot Nurmantyo Ditembak Peluru Usang

Gatot Nurmantyo Ditembak Peluru Usang Kredit Foto: Dok. we

Pentolan KAMI lainnya, Syahganda Nainggolan, lebih santai menanggapi serangan terhadap Gatot itu. "Kalau dia (Gatot) deket dengan TW, bagus dong. Artinya, dia tidak bermusuhan dengan taipan," ujar Syahganda.

Syahganda mengungkapkan, dengan kedekatan itu, Gatot punya peluang untuk membuat rakyat lebih makmur. Gatot disebutnya punya konsep pembagian kesejahteraan yang menarik yakni jika kekayaan atau aset negara berupa hutan atau tambang dikelola swasta maka 70 persennya harus diberikan kepada negara atau koperasi.

"Itu konsepnya Pak Gatot. Bukannya dekat pribadi atau enggak pribadi, tapi konsepnya mengutuk oligarki. Karena Pancasila itu mengajarkan keadilan sosial," tegasnya.

Baca Juga: Berpeluang Jadi Calon Presiden 2024, Segini Harta Gatot Nurmantyo

Syahganda pun menilai serangan terhadap Gatot merupakan sesuatu yang wajar. Sebab, Gatot dianggap sosok yang kuat untuk menggerakkan perubahan sosial. "Tapi ini kan koridor demokrasi, masak dilarang, diserang, disudutkan. Dengan peluru usang pula. Biasa-biasa sajalah," tandasnya.

Kemarin, Gatot berada di Solo menghadiri deklarasi KAMI DIY-Jateng. Dia belum bicara mengenai tudingan tersebut. Tapi, menilik ke belakang, pada 2018, Gatot pernah blak-blakan bicara soal kedekatannya dengan TW.

"Orang bilang, 'Wah, Pak Gatot dekat sama TW.' Memang iya. Saya tidak pernah malu karena saya tahu benar komitmen dia," aku Gatot seperti dikutip Tempo.

Dia mengaku mengenal TW sejak 1983-1985, saat dirinya masih menjadi ajudan Edi Sudradjat, yang saat itu masih menjabat Pangdam III/Siliwangi. Edi mengenalkannya kepada TW, dengan menyebut Gatot sebagai anak muda yang potensial. "Ini Tomy, saya akan didik," tutur Gatot menirukan pernyataan Edi saat pertama kali bertemu TW, yang saat itu baru memulai usaha. Gatot ingat, saat itu TW masih menggunakan sepeda motor untuk wara-wiri.

Kedekatannya dengan TW kian terjalin ketika Bank Artha Graha ingin mengakuisisi Bank Arta Prima pada 1997. Bank tersebut kemudian berubah nama menjadi Bank Pratama. Gatot saat itu menjadi Sekretaris Komisaris Bank Artha Graha.

"Sehingga saya tahu seluk-beluknya. Saya-lah yang membuat aktivasinya sampai detik-detik terakhir itu dikawinkan," bebernya. Sekali pun begitu, Gatot membantah ada proyek yang mereka mainkan.

TW juga mengakui kedekatannya dengan Gatot. Dia mengundang Gatot melepas seekor anak harimau di Tambling Wildlife Nature Conservation di Pesisir Barat, Lampung pada 2018. "Kehadiran Pak Gatot di sana sebagai kawan saya," tutur TW, ketika itu.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: