Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pegung Gambut, Kearifan Lokal Desa Tri Mandayan Menyimpan Air

Pegung Gambut, Kearifan Lokal Desa Tri Mandayan Menyimpan Air Kredit Foto: Kemendes-PDTT

Kolaborasi pengalaman milik Karni dan pengetahuan mengenai desain pembasahan lahan yang diberikan BRG ini awalnya sempat diragukan. Tetapi, pembuktian datang ketika musim kemarau pada 2018.

Tidak adanya sekat membuat api kiriman dari desa tetangga kebakaran di lahan gambut. Beruntung, pegung yang diinisiasi warga masih menyimpan air. Dengan persediaan air yang ada, proses pemadaman terbantu.

Pembuktian itulah yang mendorong warga di dua dusun di desa Tri Mandayan mulai membangun sekat kanal secara swadaya. Tak ketinggalan, pemerintah Desa Tri Mandayan memperkuat kolaborasi dan pembangunan sekat kanal itu dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) dan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes).

Pihak desa juga menguatkan peran edukasi dengan Peraturan Desa (Perdes) mengenai pengelolaan ekosistem gambut. Kepala Desa Tri Mandayan, Bujang Suhardi mengatakan, selain memasukkan rencana penanggulangan kebakaran lahan, pihaknya juga menyiapkan pelatihan. Pihak desa menggelar pelatihan penggunaan peralatan pemadam kebakaran.

"Ada peralatan yang untuk memadamkan kebakaran yang diajarkan," ucap Suhardi.

Pelatihan yang digelar juga menyasar edukasi Pengelolahan Lahan Tanpa Bakar (PLTB). Sekat kanal atau pegung bak membangun kembali ingatan warga tentang kearifan lokal yang mereka miliki. Selain terhindar dari kebakaran, warga juga mulai merasakan dampak ekonomi yang dihasilkan.

"Baru setelah ada sekat kanal, lahan baru bisa dikelola," ucap Suhardi.

Selanjutnya warga dusun bisa memanfaatkan lahan gambut basah itu untuk budi daya tanaman hortikultura, seperti sayur mayur dan buah-buahan. Tanaman hortikultura itu dibudidayakan di sela-sela karet dan kopi. Selain itu warga juga punya produk andalan berupa jahe instan.

"Meski izin edarnya belum keluar, proses pembuatan jahe instan ini patut mendapat apresiasi," tutup Suhardi. 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: