Kedua pejabat negara kawasan Asia Tenggara ini memberikan pernyataan mereka di tengah meningkatnya minat dan komentar atas hubungan ASEAN dengan Washington dan Beijing.
Mereka memberikan perhatian khusus pada sikap kawasan negara kawasan Asia Tenggara terhadap sengketa Laut China Selatan (LCS) yang melibatkan beberapa negara anggota ASEAN dan China tentunya.
AS juga telah memperkuat posisinya di wilayah sengketa yang menandakan bahwa Paman Sam siap meladeni permainan China.
Dalam sebuah komentar pekan lalu, mantan diplomat Singapura, Bilahari Kausikan mengatakan pengamat eksternal gagal memahami kecanggihan kebijakan kawasan terhadap AS dan China.
"Orang (negara-negara) Asia Tenggara seharusnya lebih tahu dan tampaknya berasumsi bahwa wilayah kami dihuni oleh orang-orang bodoh yang tidak mampu," kata Bilahari.
"Ini adalah kesalahpahaman mendasar di Asia Tenggara. Hanya yang berpikiran sederhana atau partisipan yang berasumsi bahwa yang satu harus 'menang' dan yang lain 'kalah', seolah-olah hubungan internasional yang kompleks di kawasan itu dapat direduksi menjadi dua," tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto