Jacob Blake, Pria Kulit Hitam AS yang Ditembak 7 Kali oleh Polisi
Bagaimana aksi protes itu terjadi?
Beberapa jam setelah penembakan Jacob Blake pada hari Minggu, ratusan orang berunjuk rasa di markas polisi Kenosha.
Sejumlah kendaraan roda empat kemudian dibakar, dan kepolisian meminta agar berbagai pusat bisnis yang buka 24 jam untuk menghentikan aktivitasnya, karena "banyak" laporan adanya perampokan bersenjata dan bunyi tembakan.
Pada Senin (24/8/2020), Gubernur Evers menelepon pasukan Garda Nasional untuk membantu polisi setempat dan memberlakukan jam malam di Kenosha.
Aparat polisi, yang didukung pasukan Garda Nasional, menggunakan gas air mata, peluru karet dan bom asap, ungkap para pengunjuk rasa.
Sejumlah demonstran terlihat menyerang mobil-mobil dan bangunan dengan pemukul bisbol, demikian laporan kantor berita Reuters.
Pada Selasa, ratusan orang pengunjuk rasa melakukan demonstrasi di berbagai sudut kota. Sekelompok kecil massa melemparkan kembang api dan botol air ke arah polisi, yang membalas dengan memuntahkan peluru karet dan gas air mata.
Dalam sebuah pesan yang diunggah di Twitter, polisi mendesak agar warga di Kenosha untuk "menjauhi jalanan".
Sejumlah bangunan dan mobil mengalami kerusakan setelah aksi protes terhadap aksi penembakan di kota berpenduduk sekitar 100.000 di kawasan barat daya Danau Michigan.
Pada Selasa, Gubernur Tony Evers mengatakan dia akan mengirim lebih banyak pasukan Garda Nasional ke Kenosha untuk melindungi gedung-gedung pemerintah dan mendukung tim kesehatan dan petugas pemadam kebakaran. Keadaan darurat juga telah diumumkan di Wisconsin.
Aksi protes juga menyebar ke sejumlah kota lainnya, termasuk Portland, Oregon dan Minneapolis, di negara bagian Minnesota.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: