Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wisuda Ke-2, Rektor UP: Keterampilan yang Paling Dibutuhkan

Wisuda Ke-2, Rektor UP: Keterampilan yang Paling Dibutuhkan Rektor Universitas Pertamina, Prof. Akhmaloka, Ph.D, | Kredit Foto: Dok. UP
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di tengah fenomena disrupsi dan VUCA (Volatile, Uncertain, Complex, Ambigue),pPergerakan dunia industri dan persaingan kerja tidak lagi linear dan terjadi secara cepat dan menciptakan tatanan baru.

Rektor Universitas Pertamina, Akhmaloka, dalam wawancara daring usai pelaksanaan kegiatan Wisuda ke-2 Universitas Pertamina Tahun Akademik 2019/2020, Rabu (26/8), mengatakan di era disrupsi dan VUCA seperti saat ini, perguruan tinggi dituntut untuk berkontribusi lebih besar dalam memberikan pelayanan publik.

Baca Juga: Pertamina Tekor, Pigai: Ahok, Calon Menteri Kebanggaan Jokowi

Baca Juga: Demi Kualitas Petani Milenial, BPPSDMP Kuatkan Pendidikan Vokasi

Ia mengatakan terdapat tiga persoalan yang sedang dihadapi oleh Bangsa Indonesia saat ini, yaitu: jumlah peneliti yang masih kurang, riset nasional yang belum fokus, dan pendanaan riset yang masih rendah.

Selain itu, ia menyebutkan 10 keterampilan yang saat ini paling dibutuhkan untuk bisa berhasil di era industri 4.0, yakni: 1. Pemecahan masalah yang rumit (complex problem solving). 2. Berpikir kritis (critical thinking). 3. Kreativitas (creativity). 4. Manajemen manusia. 5. Koordinasi dengan orang lain. 6. Kecerdasan emosional (emotional intelligent). 7. Pengambilan keputusan. 8. Orientasi layanan. 9. Negosiasi. 10. Keterbukaan pikiran terhadap pengetahuan baru (cognitive flexibility)

Sambungnya, di Universitas Pertamina, ia mengatakan para mahasiswa diberikan dua mata kuliah yang dapat membantu mereka menjadi SDM unggul yang siap bersaing di dunia kerja. Kedua mata Kuliah tersebut adalah Creative Problem Solving dan Critical Thinking.

"Melalui kedua mata kuliah ini, diharapkan para lulusan dari Universitas Pertamina dapat berfikir secara kreatif dan kritis dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi di dunia kerja." katanya, dalam keterangan resminya yang diterima, Kamis (27/8/2020).

Lanjutnya, ia menyampaikan bahwa  seorang sarjana juga harus memiliki tanggung jawab sosial yang sama besar dengan ipteks yang mereka miliki. Ipteks adalah kekuatan intelektual manusia. Kekuatan ini akan menjadi bernilai tinggi bila digunakan untuk kepentingan kemanusiaan dan kemaslahatan masyarakat.

“Bangsa Indonesia menunggu karya inovatif dari para sarjana untuk bangkit menjadi bangsa yang besar. Jangan lupa untuk selalu mengedepankan karakter yang berkemampuan dan berkebiasaan memberikan yang terbaik (giving the best) yang dijiwai oleh akhlak dan budi pekerti yang mulia,” imbuhnya.

Dari 97 wisudawan, terdapat 46 wisudawan yang meraih gelar cumlaude pada Wisuda ke-2 Universitas Pertamina hari ini. 77% dari wisudawan merupakan lulusan program studi sainstek khususnya program studi dari Fakultas Teknologi Eksplorasi dan Produksi. Diharapkan para wisudawan dapat menjadi harapan baru bagi keberlangsungan dan ketahanan energi nasional di masa depan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: