Ekonom senior Faisal Basri mengusulkan agar Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dihapuskan. Sebab, ia merasa khawatir BUMN tumbuh tidak sehat dengan hadirnya pemimpin yang berasal dari kalangan profesional.
Baca Juga: Buset, Utang BUMN Ikutan Berkembang Biak sampai 68% Lho!
Baca Juga: Duh Gusti, Baru Terkuak Penyebab Utang Luar Negeri BUMN Melejit
"BUMN ini dipimpin profesional swasta, ada (sebelumnya) Rini Soemarno, (sekarang) Erick, dan Wakil Menteri BUMN dan lain-lain sebelumnya profesional swasta semua," katanya, Senin (31/8/2020).
Lanjutnya, ia menilai hadirnya pemimpin dari kalangan profesional akan menjadikan BUMN anti persaingan.
Seperti contoh, sebuah perusahaan pelat merah mengimpor APD (Alat Pelindung Diri) kemudian dijual ke rumah sakit-rumah sakit. Sementara pihak lain dilarang mengimpor APD sehingga menimbulkan keuntungan bagi BUMN.
"Mereka lebih nikmat dengan power play-nya. Ini yang saya ngeri dengan BUMN, tentunya tidak sehat. Oleh karena itu, hapuskanlah (saja) Kementerian BUMN ini," ujarnya.
Selain itu, ia menilai BUMN tidak ada persaingan dengan pihak swasta. Padahal, menurut dia, BUMN akan maju apabila ada pesaingnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil