Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dr Tirta Bertanya: Apakah Penanganan Covid-19 Sudah Tepat?

Dr Tirta Bertanya: Apakah Penanganan Covid-19 Sudah Tepat? Kredit Foto: Viva
Warta Ekonomi -

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mencatat sudah 100 dokter meninggal dunia karena terpapar virus Corona atau Covid-19 hingga Minggu, 30 Agustus 2020. Relawan yang juga seorang dokter yakni dr. Tirta Mandira Hudhi ikut memberikan respons.

Dia mendoakan agar semua dokter yang meninggal dunia diterima amal dan ibadahnya. Menurutnya, dengan terus bertambah meninggalnya jumlah dokter maka mesti ada evaluasi dalam penanganan Covid-19 di Tanah Air.

"Sejatinya ada temanmu meninggal, seharusnya kita doakan. Dan ini harus kita evaluasi: kok iso sampe 100 dokter gugur?" tulis dr. Tirta di akun Instagramnya yang dikutip di Jakarta.

Baca Juga: Genap 100 Dokter Gugur, Fahri Geram: Menkes, Berbuatlah Sesuatu..

Dia kembali bertanya soal penanganan Covid-19 di Indonesia. Ia menyinggung awalnya krisis kesehatan sekarang jadi krisis ekonomi.

"Apakah penanganan covid di Indonesia sudah tepat? Kok iso krisis kesehatan menjadi otw krisis ekonomi? Dan para pejabat di negara ini sebagian besar berpura-pura seakan-akan baik-baik saja?" kata dr. Tirta.

Menurut dia, di tengah kondisi sekarang maka mau tidak mau harus tetap membahas Corona. Sebab, pandemi saat ini menentukan nasib arah bangsa.

"Yo mau ga mau dibahas trus. Fyi. Krisis kesehatan akan berujung pada krisis ekonomi dan semua warga harusnya tahu, Indonesia akan ke arah mana nanti," jelasnya.

Pun, ia menyoroti kebijakan jam malam diterapkan di sejumlah daerah lantaran angka kasus Covid-19 yang tinggi. Ada juga daerah yang perpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Namun, menurut dia, kebijakan itu belum efektif untuk menekan angka Corona.

"Di beberapa kota sekarang malah kembali menerapkan jam malam. Ada yang perpanjang PSBB transisi terus. Apakah better? Menurut saya, jalan di tempat. Enggak efektif," ujarnya.

"Penggantian istilah, new normal, AKB-lah, PSBB-lah, PSBB tapi faktanya kita yo wis biasa ae kok. Bener enggak bos?" sebutnya.

Sebelumnya, kondisi pandemi Corona di Tanah Air yang terus melonjak jadi catatan negatif. Sebab, angka yang terus naik itu mengorbankan jiwa 100 dokter. Data IDI per Minggu, 30 Agustus 2020, sudah genap 100 dokter yang meninggal karena terpapar Corona. Para dokter itu berasal dari daerah Jawa, Sulawesi, Sumatera, Kalimantan, Bali, hingga Papua.

Baca Juga: Dua Dokter Meninggal di Medan, Total Jadi 10 Orang

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: