Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Buset, Aset Kripto ETH Meroket 200% Sejak Maret 2020!

Buset, Aset Kripto ETH Meroket 200% Sejak Maret 2020! Kredit Foto: Unsplash/André François McKenzie
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga ethereum, cryptocurrency terfavorit setelah bitcoin menyentuh Rp7,13 juta pada pekan pertama September 2020. Ini merupakan harga tertinggi ethereum dalam dua tahun terakhir. Kenaikan harga ini dikarenakan sistem decentralized finance (DeFi) yang tengah digandrungi.

Harga ethereum mencapai Rp7,13 juta di Indodax, bursa pertukaran aset kripto dan bitcoin, pada 2 Agustus 2020. Kenaikan harga ethereum hampir 200% jika dilihat dari Maret 2020. Saat itu, harga ethereum hanya Rp2,7 juta.

Oscar Darmawan, CEO Indodax, mengatakan permintaan ethereum meningkat drastis karena sistem DeFi yang sedang digandrungi. Permintaan ethereum secara masif membuat harga juga meningkat secara drastis.

Baca Juga: Langkahi Bitcoin, Harga Aset Kripto Ini Tembus Rp210 Juta

Baca Juga: YFI Depak Bitcoin Cuma Hitungan Hari, Kok Bisa?

"DeFi mendorong permintaan ethereum. Sehingga, harganya juga meningkat secara drastis. Sebagian besar jaringan DeFi dibangun di atas platform ethereum," kata Oscar Darmawan melalui keterangan tertulisnya, Kamis (3/9/2020).

Ethereum adalah platform menyimpan aset uang dengan satuan ETH yang dikembangkan oleh Vitalik Buterin. Ethereum adalah cryptocurrency yang memiliki kontrak cerdas atau smart contract peer to peer. Saat ini, ethereum masih sering diperbincangkan di dunia cryptocurrency.

Ethereum sangat berbeda dari cryptocurrency lain, seperti bitcoin, litecoin atau bahkan ripple. Ethereum adalah protokol blockchain untuk smart contract yang dijalankan mesin virtual ethereum.

Pertumbuhan ethereum diproyeksikan sebagai jaringan karena blockchain tidak hanya digunakan untuk kontrak dan transaksi pintar, tetapi aset kripto yang sebenarnya sering dibangun di atas blockchain ethereum. Ini memberikan nilai tambah karena spekulasi seputar masa depan pasar kripto yang positif.

"Bahkan sebelum adanya DeFi, ethereum menjadi salah satu topik paling hot di dunia kripto. Ethereum banyak dikatakan orang sebagai Bitcoin 2.0 sehingga perubahan teknologi ethereum menjadi ke Ethereum 2.0," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: