Militer Israel Dikutuk Usai Tentaranya Tindih Warga Palestina
Israel sebut Hanoon penghasut
Ia membandingkan insiden ini dengan tindakan yang dialami oleh George Floyd yang meninggal dunia di tangan kepolisian Amerika Serikat.
Pada tanggal 25 Mei, seorang polisi di kota Minneapolis menindih leher Floyd selama beberapa menit bahkan sesudah ia mengatakan tak bisa bernapas. Peristiwa itu memicu protes di Amerika dan juga dunia.
"Itulah yang saya rasakan, dan saya merasa ia mencekik saya," kata Hanoon. Ia kemudian dibebaskan dan pulang ke rumahnya.
Foto penindihan leher Hanoon disebarkan oleh media Palestina, dan seorang pejabat menyebut insiden ini "kejam".
Militer Israel mengatakan sekitar 200 orang terlibat dalam "kerusuhan kekerasan" di Shufa. Batu-batu dilemparkan dan tentara diserang.
"Pada satu saat, seorang warga Palestina, yang diketahui sebagai penghasut utama dalam banyak aksi kerusuhan di Tepi Barat, berkali-kali mendorong komandan pasukan dan berusaha memprovokasi," kata militer Israel.
"Komandan mengekang diri, tetapi setelah ia diserang beberapa kali, pasukan terpaksa menangkap terduga pelaku karena ia terus menerus menyerang pasukan dan melakukan kerusuhan.
"Terduga pelaku juga menolak ditangkap, dan pasukan terpaksa memborgolnya.Setelah ditangkap, terduga pelaku mendapat perawatan medis di tempat kejadian."
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: