Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi menyatakan telah mengajak Australia untuk bekerja sama dengan Indonesia dan ASEAN untuk mencegah kawasan ini menjadi arena kontes geopolitik kekuatan dunia. Ajakan itu disampaikan Retno dalam pertemuan virtual Menteri Luar Negeri ASEAN dan Australia.
"Dalam pertemuan ASEAN-Australia Ministerial Meeting Indonesia mengangkat dua isu. Pertama, ajakan kepada Australia untuk bersama-sama menjauhkan kawasan kita dijadikan 'a stage of geopolitical contest'," ucap Retno, saat menggelar konferensi pers virtual pada Kamis (10/9/2020).
Baca Juga: Australia Ketahuan Mata-Matai Timor Leste, Apa Tujuannya?
Isu kedua, jelas Retno, adalah menekankan kemitraan ASEAN Australia perlu ditujukan untuk menciptakan kawasan yang damai, stabil, dan sejahtera.
Retno kemudian mengatakan bahwa Asia Tenggara akan terus bekerja menciptakan perdamaian dan stabilitas berdasarkan prinsip Zona Perdamaian, Kebebasan dan Netralitas atau ZOPFAN dan Perjanjian Persahabatan dan Kerjasama atau TAC.
"Saya juga menyampaikan, Australia telah meng-aksesi TAC tahun 2005, dimana terdapat prinsip penolakan terhadap ancaman dan penggunaan kekerasan, komitmen untuk menyelesaikan masalah dengan cara damai, serta terus mengutamakan kerjasama. Prinsip-prinsip tersebut diharapkan dapat terus diterapkan, di tengah tantangan geopolitik saat ini," ungkapnya.
Dia mengatakan, dalam pertemuan tersebut Australia sangat mengapresiasi pernyataan ASEAN yang dikeluarkan oleh para Menteri Luar Negeri ASEAN pada tanggal 8 Agustus mengenai pentingnya upaya untuk memelihara perdamaian di kawasan.
"Untuk kawasan yang lebih luas, ASEAN terbuka untuk melakukan kerjasama untuk menciptakan perdamaian, stabilitas dan kesejahteraan di kawasan Indo-Pasifik melalui kerja sama. Kita tadi juga sampaikan kembali penghargaan atas dukungan Australia dari sejak awal terhadap ASEAN Outlook on Indo-Pacific," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto