Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tanya Orang PDIP, Jakarta Sedang Dipimpin Zombie?

Tanya Orang PDIP, Jakarta Sedang Dipimpin Zombie? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Politisi PDIP Masinton Pasaribu mengungkapkan kegelisahan konstituennya, terkait rencana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang akan kembali enerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Total, Senin, (14/9) depan.

Masinton yang juga Anggota DPR RI ini mengatakan, banyak aspirasi dari warga ibu kota yang meras keberatan sekaligus kecewa dengan rencana Anies tersebut. Baca Juga: PKS: Hey Gerindra, Jangan Adu Domba Anies dengan Jokowi Ya!!

“Keputusan Gubernur DKI Jakarta memberlakukan kembali PSBB di Jakarta untuk fase yang keempat kali ini sangat meresahkan warga Jakarta, khususnya masyarakat kecil yang selama ini hidup dari sektor informal dan berpenghasilan pas-pasan, serta anak-anak muda produktif dan kreatif,” ucapnya, Jumat (11/9).

Sambungnya, “Namun Provinsi DKI Jakarta masih menduduki posisi pertama dalam jumlah penambahan kasus positif yang paling banyak secara nasional,” tambahnya. Baca Juga: Soal PSBB Total, Mendag Wanti-Wanti Hal Ini ke Anies Baswedan

Lanjutya, ia menilai kebijakan Anies selama ini dalam menangani pandemi Covid-19 ini tidak tepat. Menurut dia, warga khususnya pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), yang mulai berbenah saat masa transisi bakal kembali terpuruk oleh PSBB ketat.

“Sekarang pelaku UMKM ini merasa terhempas kembali dengan keputusan Gubernur DKI Jakarta yang memberlakukan kembali PSBB fase keempat ini,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan semestinya Anies meniru Provinsi Jawa Barat yang mampu menekan jumlah kasus baru Covid-19 sejak Juni 2020.

“Penerapan PSBB kembali secara sepihak oleh Gubernur DKI akan menghilangkan roh kota metropolitan Jakarta menjadi kota zombi, kota metropolitan tanpa roh metropolis. Atau mungkin Jakarta sedang dipimpin zombie yang kerja dengan kata tanpa aksi nyata alias NATO (no action talk only),” ucapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: