Kembali lagi ke Airlangga, Ketua Umum Golkar itu membandingkan kejadian kemarin, dengan posisi saham di awal April yang masih mengalami penguatan. Baik di sektor properti, perumahan, dan konstruksi. Begitu juga nilai tukar.
Dibandingkan awal April, Rupiah sempat menguat 9,73 persen terhadap dolar AS.Lebih rinci lagi, Airlangga mengatakan, sebelum Anies ngerem mendadak, sejumlah industri mulai melejit. Sebut saja industri dasar dan kimia naik 28,91 persen, aneka industri 26,24 persen, dan pertanian 33,70 persen.
Begitu juga industri keuangan naik 20,94 persen, pertambangan 20,96 persen, barang konsumen 19,25 persen, infrastruktur dan transportasi 8,37 persen, perdagangan, jasa, serta in vestasi 7,46 persen.
Selain menunjukkan urusan ekonomi kena dampak keputusan Anies, Airlangga juga mengklarifikasi pernyataan Anies terkait terbatasnya tempat tidur di rumah sakit akibat meningkatnya warga Jakarta yang kena Corona.
"Tidak ada kapasitas kesehatan yang terbatas, karena pemerintah mempunyai dana yang cukup dan pemerintah akan terus menambah kapasitas bed sesuai dengan kebutuhan," kata Airlangga.
Airlangga menunjuk beberapa tower di Wisma Atlet Kemayoran masih bisa dipakai. Lalu, Airlangga juga menyebut akan menyiapkan hotel-hotel bintang 2 dan 3 untuk perawatan pasien.
Setelah Airlangga, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita juga memberikan komentar keputusan Anies. Dia khawatir, penerapan PSBB total di Jakarta justru menekan sektor manufaktur. "Apalagi kalau diikuti provinsi lain yang akan menerapkan PSBB ketat,” tegasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: