Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cara Jitu Cerdas Finansial saat Resesi

Cara Jitu Cerdas Finansial saat Resesi Poster WE Talk Cerdas Finansial saat Resesi. | Kredit Foto: Warta Ekonomi

Nah, apa saja yang harus dipersiapkan seseorang dalam menghadapi resesi?

Resesi bukanlah sesuatu yang terjadi tanpa peringatan. Pada saat gejala resesi mulai muncul, ada hal-hal yang bisa kita lakukan sebagai bentuk persiapan untuk menghadapinya. Paling pertama yang bisa dilakukan seseorang adalah melunasi segala utang yang ada.

Karena terjadi kemerosotan ekonomi, segala bentuk tanggungan utang yang dimiliki seseorang nantinya akan sangat berpotensi memperburuk situasi orang tersebut ketika terjadi resesi, terutama jika yang bersangkutan kehilangan pekerjaan dan tidak lagi memiliki penghasilan.

Selanjutnya, yang bisa kita lakukan selagi masih ada waktu adalah mempersiapkan dana darurat. Dana darurat ini nantinya akan dapat dimanfaatkan ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan membutuhkan biaya yang besar.

Persiapan berikutnya adalah membangun aset intelektual, yang berguna untuk meningkatkan keterampilan, baik di bidang yang sedang dijalani ataupun bidang yang lain. Ketika seseorang memiliki lebih banyak keterampilan, tentunya orang tersebut akan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk bisa bertahan pada masa resesi. Dengan memiliki berbagai macam keterampilan, akan memungkinkan bagi seseorang untuk tidak mengandalkan satu sumber penghasilan yang berguna untuk kelangsungan kehidupan.

Yang terakhir, seseorang dapat mencoba untuk membangun bisnis yang minim modal sehingga sumber pemasukan akan bertambah terutama jika terkena dampak PHK.

Jika resesi terjadi, bagaimana cara mengelola dan melindungi keuangan?

Segala upaya yang dilakukan tidak akan bisa memungkiri terjadinya resesi jika memang sudah harus terjadi. Ketika hal itu terjadi, seseorang dapat merinci ulang seluruh pos keuangan keluarga, caranya dengan menghitung total anggaran per bulan yang diperlukan, kemudian dibandingkan dengan penghasilan saat ini untuk menghitung arus kas.

Jika arus kas positif, fokuslah untuk mempersiapkan keamanan finansial, sebagai bentuk antisipasi risiko-risiko kehidupan yang membutuhkan biaya besar, misalnya ketika terjadi sakit, baik itu sakit biasa maupun sakit yang berkepanjangan, dan meninggal dunia. Antisipasi tiga kondisi tersebut dengan memiliki asuransi kesehatan, asuransi kondisi kritis, dan asuransi jiwa.

Namun jika arus kas ternyata negatif, yang perlu diutamakan adalah fokus untuk menambah penghasilan. Seseorang dapat mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan paruh waktu atau seseorang juga bisa menjalankan usaha yang minim modal.

Resesi memunculkan ancaman PHK, apa dana darurat yang harus dipersiapkan seorang pekerja?

Idealnya, dana darurat yang perlu dipersiapkan adalah minimal tiga bulan pengeluaran untuk orang lajang, minimal enam bulan pengeluaran untuk orang yang sudah menikah, minimal sembilan bulan pengeluaran untuk yang sudah menikah dengan satu anak, dan minimal 12 bulan pengeluaran untuk yang sudah menikah dengan dua anak atau lebih. Hal ini bertujuan untuk menjaga standar kehidupan keluarga selagi mencari pekerjaan lain pasca-PHK.

Untuk mempercepat dana darurat terkumpul sekaligus mengamankan finansial saat terjadi PHK, sebaiknya seseorang juga memiliki penghasilan kedua, ketiga, dan seterusnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: