Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

CPO CIF Rotterdam W3 September: Flying to The Moon!

CPO CIF Rotterdam W3 September: Flying to The Moon! Kredit Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Warta Ekonomi, Jakarta -

Melewati pekan III-September 2020, harga rata-rata minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) pada CIF Rotterdam basis tercatat menguat sebesar 9,5 persen menjadi US$757,5 per MT dibandingkan periode yang sama pada m-o-m.

Jika dibandingkan minggu lalu, harga rata-rata yang tercatat tersebut menguat 4,4 persen dari yang sebelumnya sebesar US$725,63 per MT. Selama pandemi Covid-19 menginfeksi Indonesia sejak Maret 2020 lalu, harga rata-rata mingguan CPO periode ini tercatat paling tinggi dibandingkan periode yang sama di bulan-bulan sebelumnya. Harga CPO saat ini menunjukkan bahwa keberadaan minyak sawit di pasar global masih stabil dengan tingkat urgensitas yang tinggi.

Dari sisi pasar, China selaku pembeli kelapa sawit terbesar kedua di dunia, telah meningkatkan pembelian menjelang Festival Pertengahan Musim Gugur dan Minggu Emas yang menandai libur panjang selama seminggu mulai dari 1 Oktober. Permintaan CPO Indonesia oleh China mengalami kenaikan sebesar 629.000 ton atau sekitar 43 persen pada m-o-m.

Baca Juga: Biar Tak Jomplang, Provinsi Sentra Sawit Segera Terbitkan Pergub Harga TBS!

Baca Juga: Ekspor Sawit Per Juli Melonjak, China & Timur Tengah Paling Gak Bisa Nolak

Tidak hanya itu, permintaan CPO dari Timur Tengah juga mengalami kenaikan hingga 65 persen atau sekitar 273.000 ton dibandingkan bulan sebelumnya.

Sementara itu, curah hujan tinggi yang merusak tanaman kedelai di India, yang merupakan salah satu konsumen minyak nabati terbesar di Asia, telah mendorong harga minyak kedelai, sawit, dan minyak-minyak nabati lainnya ke level harga tinggi.

Dalam hal serapan domestik, konsumsi CPO Indonesia pada Juli 2020 mencapai 1,42 juta ton atau mengalami kenaikan sebesar 97.000 ton dibandingkan bulan sebelumnya. Kenaikan terbesar terjadi pada konsumsi biodiesel yakni sejumlah 87.000, oleokimia 6.000 ton, dan produk pangan 4.000 ton.

Sepanjang Januari-Juli 2020, total konsumsi domestik mencapai 10,09 juta ton atau 3 persen lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada 2019.

Namun, perlu diwaspadai, pada akhir kuartal setiap tahun, umumnya akan menjadi puncak produksi bagi komoditas agrikultur termasuk minyak nabati. Kondisi ini akan berdampak pada melandainya harga CPO akibat suplai yang berlimpah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: