Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mastercard dan ADB Sinergi Lakukan Digitalisasi Rantai Pasok

Mastercard dan ADB Sinergi Lakukan Digitalisasi Rantai Pasok Kredit Foto: Reuters/Maxim Zmeyev
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mastercard dan mitra-mitranya, yaitu N-Frnds, SGeBIZ, dan Finastra telah membentuk aliansi dengan dukungan dari Asian Development Bank (ADB) untuk menciptakan solusi-solusi teknologi guna mendorong efisiensi digital yang lebih baik di seluruh rantai pasokan ritel di Asia dan meningkatkan akses pedagang grosir ke kredit.

"Di masa seperti pandemi saat ini, makin menekankan pentingnya membangun ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan, termasuk melalui penerapan teknologi untuk mendigitalisasi perdagangan yang dapat memudahkan usaha kecil dan menengah untuk berpartisipasi dalam rantai pasokan global," kata Michael Froman, Vice-Chairman and President, Strategic Growth for Mastercard dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (23/9/2020).

Baca Juga: Respons Covid-19, Mastercard Kembangkan Digital First

Kemitraan inovatif seperti ini, kata dia, bisa mendukung ketangkasan dan ketahanan rantai pasokan, mempercepat akses ke keuangan, dan meningkatkan efisiensi. Sebagaimana diketahui, pandemi global dan dampak ekonomi yang menyertainya telah memengaruhi rantai pasokan dan jaringan perdagangan, terutama untuk usaha kecil dan menengah (UKM) yang mencakup 90% dari semua bisnis global, memberikan lapangan pekerjaan kepada sekitar setengah dari seluruh tenaga kerja, dan menghasilkan lebih dari setengah Produk Domestik Bruto (PDB).

Pandemi juga telah mengurangi kendali atas arus keuangan dan akses ke kredit oleh UKM. Bahkan, sebelum Covid-19, ADB memperkirakan ada kesenjangan pendanaan senilai US$1,5 triliun pada 2018 dengan bisnis yang lebih kecil paling terkena dampaknya.

The International Chamber of Commerce memperkirakan, potensi kekurangan penerimaan (shortfall) sebesar US$2 triliun hingga US$5 triliun dalam pembiayaan perdagangan hingga 2021 jika permintaan kembali ke ekonomi global. Akibatnya, penting bagi sektor publik dan swasta untuk bersatu guna memungkinkan peralihan yang lebih cepat dan efisien menuju digitalisasi untuk UKM di seluruh rantai pasokan global, perdagangan, dan akses ke pembiayaan.

Mastercard, sejalan dengan komitmennya yang lebih luas untuk membawa 1 miliar individu dan 50 juta usaha mikro dan kecil ke dalam ekonomi digital, telah merespons dengan mengembangkan sebuah solusi pemasaran kolaboratif dengan SGeBIZ, Finastra, dan N-Frnds. Program ini akan dimulai di Indonesia dengan 500 pedagang ritel dan bertujuan untuk menciptakan 5.000 pedagang ritel pada akhir kuartal 1 tahun 2021.

"Covid-19 telah memberikan dampak negatif terhadap rantai pasokan global. Untuk itu, solusi kolaboratif ini sangat penting guna memastikan pasokan untuk toko bahan pangan tetap tersedia, apotek memiliki akses ke obat-obatan, dan orang-orang dapat membeli keperluan mereka sehari-hari," kata Safdar Khan, DivisionalPresident, SEA Emerging Markets, Mastercard.

Sementara itu, ADB telah bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia dalam berbagai upaya untuk meringankan dampak pandemi Covid-19, termasuk melalui pembiayaan sebesar US$1,5 miliar yang disetujui pada April 2020.

"Kemitraan kami dengan Mastercard dan mitra-mitra aliansinya dalam proyek percontohan rantai pasokan digital akan memberikan akses penting ke keuangan bagi UMKM yang terkena dampak dan bantuan segera untuk menjaga agar rantai pasokan makanan dan barang-barang yang penting tetap berjalan," kata Ahmed Saeed, Vice President for East Asia, Southeast Asia and the Pacific, ADB.

Adapun hasil dari aliansi ini adalah sebuah solusi teknologi yang memberikan dua manfaat utama: akses pedagang grosir ke kredit dan kampanye pemasaran yang sepenuhnya digital.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: