Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Miliarder Ini Tolak Kekayaannya Diberi Pajak, Lho Kenapa?

Miliarder Ini Tolak Kekayaannya Diberi Pajak, Lho Kenapa? Jamie Dimon, Chairman dan CEO JPMorgan Chase & Co berbicara dalam Milken Institute Global Conference di Beverly Hills, California, AS, 1 Mei 2017. | Kredit Foto: Reuters/MIke Blake
Warta Ekonomi, Jakarta -

Miliarder sekaligus ketua JPMorgan, Jamie Dimon menentang pajak kekayaan yang akan mengikatnya dan rekan miliarder lainnya. Ia mengatakan bahwa itu mungkin akan membantu perekonomian jika dia dan sesama miliarder membayar lebih banyak pajak, tetapi Dimon mengklaim pajak kekayaan mungkin saja akan percuma.

"Ada pajak yang akan memperlambat pertumbuhan, seperti pajak atas pembentukan modal atau tenaga kerja, dan ada pajak yang tidak akan mempengaruhi pertumbuhan, seperti pajak orang kaya seperti saya," ujarnya kepada CNBC.

Baca Juga: Viral! Miliarder Ini Rela Rogoh Rp9,3 M untuk Belikan 3 Putrinya Mobil Ferrari

Dikutip dari New York Post di Jakarta, Kamis (24/9/2020) miliarder dengan kekayaan bersih USD1,3 miliar (Rp19,3 triliun) ini berpikir bahwa orang kaya bisa dan memang harus membayar pajak lebih besar, namun dia menentang pajak kekayaan yang telah diusulkan oleh politisi Demokrat dan Senator Elizabeth Warren.

"Saya tidak menentang pajak yang lebih tinggi untuk orang kaya," kata Dimon. “Tapi menurut saya, cukup pajak pendapatan mereka daripada kekayaannya. Hal itu akan menjadi sangat rumit, legalistik, birokratis, pengaturan, dan orang-orang menemukan jutaan cara untuk mengatasinya. Saya hanya akan mengambil pajak penghasilan."

Pria 64 tahun ini tidak ragu memberikan pendapat politik. Ia bahkan memperkirakan bahwa pemilihan presiden juga tidak akan berdampak langsung pada ekonomi. Dimon juga mengatakan pemotongan pajak dan regulasi yang longgar akan membantu membebaskan sektor swasta.

"Saya mengingatkan orang-orang, dunia, ketika Anda memperlambat ekonomi, Anda menyakiti mereka yang kurang beruntung lebih dari siapa pun," kata Dimon.

"Dan menurut saya harus ada lebih banyak pemikiran tentang perpajakan… jika Anda menginginkan ekonomi yang aktif dan tumbuh sehat." tambahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: