Celetuk Santai Erdogan: Siapa Mau Damai, Harus Siap Perang!
Peringatan 482 tahun Perang Preveza ternyata semakin membuat Recep Tayyip Erdogan semakin yakin menyatakan perang terhadap musuh-musuhnya. Romantisme kemenangan Kekaisaran Ottoman (Utsmaniyah), membuat optimis Presiden Turki untuk bisa menjaga kedaulatan negaranya.
Dalam berita sebelumnya, Erdogan menyatakan akan memperkuat armada Angkatan Laut Turki (TDK) seiring konflik sengketa wilayah dengan Yunani.
Baca Juga: Isyaratkan Perang Lawan Yunani, Erdogan Ungkit Ottoman Vs Pasukan Paus
Peningkatan kekuatan tempur laut tak hanya dilihat dari sengketa wilayah Laut Mediterania, tetapi juga atas pencapaian yang dilakukan pendahulunya, Laksamana Heyreddin Barbarossa di Perang Preveza.
Kedigdayaan Laksamana Barbarossa menaklukkan armada tempur gabungan Liga Suci (Holy League) yang dibentuk Paus Paulus III (Alessandro Farnese), jadi pelajaran penting bagi Erdogan untuk menghalau ancaman dari wilayah laut.
Sebab seperti yang diketahui, Erdogan sangat geram saat tahu Prancis di bawah komando Presiden Emmanuel Macron mendukung Yunani. Bahkan, Macron memberi perintah pengerahan kapal induk bertenaga nuklir Charles de Gaulle dengan status siap memerangi Turki.
Selain memastikan akan meningkatkan kekuatan tempur lautnya, Erdogan juga memberikan pernyataan tersirat soal kesiapan Turki menghadapi perang. Bagi Erdogan, menjaga perdamaian adalah hal penting. Akan tetapi, menjaga kedaulatan Turki tak kalah penting.
Oleh sebab itu, Erdogan menegaskan bahwa negara mana pun yang menginginkan perdamaian di sisi lainnya harus punya kesiapan dan kekuatan untuk menghadapi peperangan.
"Kami mengikuti nasihat nenek moyang kami, jika kami ingi menjaga perdamaian, kami harus bersiap untuk perang. Kami melengkapi angkatan laut dan seluruh tentara kami untuk menjaga perdamaian dan keamanan di negara kami, wilayah kami dan seluruh dunia," ucap Erdogan dikutip VIVA Militer dari Orthodox Times.
Turki dan Yunani terjerumus dalam konflik sengketa wilayah, di kawasan Laut Aegea. Yunani mengklaim pengerahan kapal riset Oruc Reis Turki melanggar kedaulatannya. Sementara, Erdogan menganggap bahwa wilayah perairan itu masih masuk dalam teritorial Turki.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: