Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dahsyatnya Pandemi: Pemilik Pizza Hut, KFC, dan Starbucks Terpaksa Gigit Jari

Dahsyatnya Pandemi: Pemilik Pizza Hut, KFC, dan Starbucks Terpaksa Gigit Jari Kredit Foto: Sufri Yuliardi

2. Fast Food Indonesia - KFC

Kinerja PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) terdampak signifikan oleh adanya pandemi Covid-19 sejak awal tahun 2020. Emiten yang mengelola waralaba Kentucky Fried Chicken (KFC) ini menelan rugi sebesar Rp142,23 miliar pada semester I 2020. Capaian tersebut sangat 180 derajat berbeda dari capaian tahun lalu di mana perusahaan mengantongi laba bersih sebesar Rp157,52 miliar.

Pil pahit tersebut harus ditelan oleh FAST lantaran dalam enam bulan terakhir pendapatan perusahaan amblas 25,42% dari Rp3,37 triliun pada Juni 2019 menjadi Rp2,51 triliun pada Juni 2020. Bersamaan dengan itu, beban pokok pendapatan FAST mengalami penurunan tipis dari Rp1,26 triliun menjadi Rp1,03 triliun.

Baca Juga: Terungkap 5 Alasan Warren Buffet Hobi Makan Fast Food Setiap Hari

Seluruh sumber pendapatan FAST mengalami penurunan yang signifikan. Pendapatan dari produk makanan dan minuman angkanya turun dari Rp3,32 triliun pada Juni 2019 menjadi hanya Rp2,49 triliun pada Juni 2020. Begitu pun dengan pendapatan hasil penjualan konsinyiasi CD yang merosot dari Rp45,44 miliar tahun lalu menjadi Rp27,19 miliar pada tahun ini. Yang paling signifikan adalah anjloknya pendapatan jasa layanan antar dari Rp4,15 miliar tahun 2019 menjadi hanya Rp1,99 miliar tahun 2020. 

Tak berhenti sampai di sana, ketika pendapatan turun, sejumlah pos beban justru membengkak pada paruh pertama tahun ini sehingga rugi usaha pun tak bisa dihindari. Misalnya, beban umum dan administrasi angkanya naik dari Rp288,26 miliar menjadi Rp289,12 miliar. Beban operasi juga membengkak dari Rp3,61 miliar menjadi Rp8,18 miliar. Sementara itu, beban penjualan dan distribusi mengalami perbaikan dari Rp1,66 triliun pada 2019 menjadi Rp1,39 triliun pada 2020.

Sebagai pengingat, pada Juli 2019 lalu, manajemen FAST mengakui bahwa penerapan PSBB berimbas pada penutupan 39 gerai KFC. Alhasil, aktivitas bisnis menjadi tidak maksimal dengan catatan kontribusi dari penutupan gerai tersebut mencapai 50% dari keseluruhan pendapatan perusahaan.

"Kontribusi kegiatan operasional yang terhenti memberikan andil sebesar 25%-50% terhadap pendapatan," tegas manajemen FAST dalam keterbukaan informasi dikutip pada Senin, 28 September 2020.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: