Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pagi Ini Gatot, Din, dan yang Suka Teriak PKI Sudah Pasang Bendera Setengah Tiang?

Pagi Ini Gatot, Din, dan yang Suka Teriak PKI Sudah Pasang Bendera Setengah Tiang? Kepala Divisi Advokasi dan Hukum DPP Demokrat, Ferdinand Hutahaean. | Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean memenuhi janji dengan memasang bendera kebangsaan Republik Indonesia, Merah Putih, setengah tiang di depan rumah pada Rabu, 30 September 2020.

"30 September kita peringati sebagai peristiwa kebiadaban Partai Komunis Indonesia, membunuh jenderal ABRI/TNI kita secara biadab. Soekarno dan Soeharto menjadi dua orang yang paling tahu kebenaran dibalik sejarah ini," cuitnya dalam akun Twitternya, seperti dilihat, Rabu (30/9/2020). Baca Juga: Ungkapan Ketakutan Gatot Nurmantyo soal PKI: Akankah Hilang? Tidak!

Ia pun menambahkan bahwa peristiwa bersejarah uang terjadi saat itu patut untuk dikenang bangsa Indonesia. 

"Kita patut berduka dan mengenang peristiwa itu sebagai duka bangsa," katanya. Baca Juga: KAMI & Gatot Dicaci Maki hingga Diusir, Fadli Zon Geram: Itu Persekusi Demokrasi!

Namun, ia tampak penasaran mengenai hari bersejarah ini juga dikenang para deklarator Koalisi AKsi Menyelamatkan Indonesia, seperti Jenderal TNI [purn] Gatot Nurmantyo dan mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin, dengan mengibarkan bendera merah putih setengah tiang.

"Saya sangat penasaran pagi ini, kira-kira rumah Pak Gatot, Pak Din dan orang-orang yang gemar teriak PKI itu pasang bendera setengah tiang tidak ya? Atau mereka juga sesungguhnya tak suka dan tak hormat dengan Merah Putih? Sukanya bendera hitam? Semoga mereka tidak munafik, karena neraka tempat orang munafik," cetusnya. 

Sebelumnya, Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) menyerukan pengibaran bendera merah putih pada 30 September dan 1 Oktober 2020. Hal ini dilakukan untuk memperingati peristiwa politik paling kelam dalam perjalanan Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu pemberontakan G30S/PKI.  

Dalam seruan terbuka yang diunggah sejumlah akun twitter anggota KAMI itu disebutkan, pada 30 September pengibaran dilakukan setengah tiang dan pada 1 Oktober bendera merah putih dikibarkan satu tiang penuh. 

”Karena yang paling terancam oleh komunisme adalah umat beragama, maka KAMI mengharapkan seluruh pemuka umat beragama (Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu) untuk menyampaikan pesan pengibaran bendera setengah tiang pada 30 September dan pada 1 Oktober melakukan pengibaran bendera satu tiang penuh,” bunyi seruan terbuka yang diatasnamakan tiga Komite Ekskutif KAMI yaitu Ahmad Yani, Syahganda Nainggolan, serta Adhie Masardi tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: