Gelombang PHK Terbesar se-Dunia, 7 Perusahaan Kelas Kakap Paling Banyak Pangkas Karyawan
Ketika perusahaan besar mengalami krisis keuangan atau menghadapi tekanan ekonomi, mereka tidak kebal menghadapi pemutusan hubungan kerja (PHK).
Di satu sisi perusahaan ingin tetap kompetitif namun di sisi yang lain opsi pengurangan karyawan menjadi langkah yang terpaksa diambil untuk mengurangi beban perusahaan.
Dalam sejarahnya, ada tujuh perusahaan yang melakukan PHK karyawan terbesar di dunia.
Baca Juga: Raksasa Migas Ramai-ramai PHK, Kali Ini Jumlah Karyawan Shell Kena Pecat Banyak Banget!
1. IBM
Jenis Industri : Perangkat keras komputer, perangkat lunak komputer, konsultasi IT
Karyawan yang Di-PHK : 60.000
Waktu : Juli 1993
Menjelang 1993, IBM berada dalam masalah besar. Semuanya berubah ketika Louis V Gerstner Jr diangkat sebagai CEO. Gerstner melakukan perombakan besar-besaran yang menyebabkan perusahaan teknologi itu menghabiskan dana US$8,9 juta untuk memangkas 60.000 pekerja.
Dari 1993 hingga pensiunnya Gerstner pada 2002, kapitalisasi pasar IBM naik dari US$29 miliar menjadi US$168 miliar. Gerstner dielu-elukan sebagai salah satu CEO terbaik di akhir abad ke-20 dan diklaim telah berjasa menghemat kas IBM sebesar US$4 miliar per tahun.
2. Sears & K-Mart
Jenis Industri : Departement Store
Karyawan yang Di-PHK : 50.000
Waktu : Januari 1993
Sebelum merger antara pengecer Sears dan K-Mart pada 2005, masing-masing perusahaan mengalami serangkaian PHK besar. Pemecatan pra-merger terbesar terjadi pada 1993, di mana 50.000 pekerja dilepaskan dari Sears menyusul adanya penjualan dan laba yang merosot.
Tidak mau kalah, Kmart memangkas 35.000 pekerjanya pada 2003 sebelum memasuki kebangkrutan dan akhirnya bergabung dengan Sears dalam suatu langkah yang menurut para analis akan menghemat perusahaan US$500 juta per tahun.
3. Citigroup
Jenis Industri : Perbankan, Finansial
Karyawan yang Di-PHK : 50.000
Waktu : November 2008
Ketika krisis keuangan 2008 melanda dunia, Citigroup adalah salah satu lembaga keuangan terbesar yang terkena dampak besar. Krisis ekonomi berimbas dalam berbagai layanan termasuk asuransi, perbankan korporasi, perbankan investasi, dan perbankan konsumen. Meski telah digelontor dana talangan US$20 miliar, perusahaan tetap terpaksa melakukan PHK kepada 50.000 dari 352.000 tenaga kerjanya untuk menyelamatkan perusahaan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: