Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Disorot Media Inggris, Pak Jokowi Katanya Membela Diri atas Gagalnya Tangani Covid-19

Disorot Media Inggris, Pak Jokowi Katanya Membela Diri atas Gagalnya Tangani Covid-19 Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kanal YouTube Sekretariat Negara beberapa waktu lalu mengunggah video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menuturkan penanganan Covid-19 di Indonesia.

Dalam postingan berjudul 'Keseimbangan dan Optimisme, Strategi Penanganan Covid-19' itu Presiden Jokowi menyebut Indonesia 'tidak buruk', 'tidak jelek-jelek amat', bahkan 'cukup baik'.

Baca Juga: Pak Jokowi Jangan Gitu, Bikin Rakyat Bingung

Namun, media asing yang sudah lama memantau gerak-gerik Presiden Jokowi menyebut video ini hanyalah pembelaan atas buruknya penanganan Covid-19 di Indonesia.

Salah satu media yang menuduh Presiden Jokowi gagal menangani pandemi Covid-19 di Indonesia adalah Reuters.

Pasalnya, jumlah kasus kematian di Indonesia merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara, meskipun diklaim Jokowi lebih baik dari negara-negara besar.

Berdasarkan data dari Worldometer kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia ada di angka 11.055 kasus.

Reuters menulis artikel dengan judul "Jokowi Bela Rekor Covid-19, Kecam 'Polemik', pada Minggu 4 Oktober 2020, serta menganggap bahwa pidato Jokowi adalah sebuah pembelaan dan dianggap pemerintahan Jokowi lebih mementingkan ekonomi daripada kesehatan.

"Penanganan pemerintah terhadap pandemi sejak bulan Maret mendapat kritikan dari beberapa pakar kesehatan masyarakat karena memprioritaskan ekonomi daripada kesehatan masyarakat," tulis Reuters.

Tak hanya presiden Jokowi yang menjadi sorotan, Menteri Kesehatan (Menkes) Indonesia Terawan juga ikut disoroti kinerjanya.

Kendati demikian, mereka tidak menyebutkan secara gamblang nama Terawan. Reuters menulis beberapa kritikan keras untuk Terawan dari netizen dan grup relawan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: