Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Benarkah Valuasi Mitratel Lebih Tinggi dari Telkom?

Oleh: Zaid Muttaqien, Pakar Telekomunikasi

Benarkah Valuasi Mitratel Lebih Tinggi dari Telkom? Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari

Untuk mewujudkan ambisi sebagai market leader industri, Mitratel juga mengembangkan anorganik dengan mangakuisisi tower provider lain. Tercatat dua aksi korporrasi terbaru, yaitu akuisisi tower pada Februari 2019 PT Persada Sokatama senilai Rp1,2 triliun, kemudian Oktober 2019 dari Indosat 2.100 tower, 3.982 tenants, 1.731 site sewa tanah, dan 369 site milik senilai Rp4,4 triliun.

Salah satu kelebihan Mitratel dibandingkan tower provider lain merupakan bagian dari grup market leader telekomunikasi, Telkom group, sehingga Mitratel memiliki captive market yang besar.

Dengan alokasi kebutuhan Telkomsel saja, Mitratel sudah mendapatkan separuh market demand. Kemudian Mitratel juga bisa menggunakan tower milik Telkomsel untuk dijadikan reseller bagi operator lain. Secara jumlah tower, Mitratel akan mudah menjadi yang terbesar. 

Hingga Q2 2020 Mitratel tercatat memiliki 16 ribu tower terpaut 5 ribu dari market leader. Selisih inilah yang membuat Telkom ingin mengonsolidasikan 6 ribu tower milik Telkomsel kepada Mitratel sehingga bisa menjadi tower provider terbesar di Indonesia.

Perandingan antara jumlah tenant dengan tower (tenancy ratio) Mitratel 1,6 tertingal dari tiga kompetitornya di kisaran 1,8 hingga 2. Aset Mitratel pada Q2 2020 tercatat Rp23,3 triliun dengan asumsi debt to equity ratio seperti yang dipersyaratkan oleh lembaga kreditor yaitu kurang dari 5 (DER 4.4), maka equity Mitratel berada di kisaran Rp4,3 rriliun.

Secara kinerja, Mitratel semester I-2020 mencatatkan EBITDA Rp1,966 miliar disetahunkan menjadi Rp3,932 miliar dengan EBITDA margin 68% masih di bawah tiga kompetitor terbesarnya; PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), dan PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) berturut-turut 86,2%; 86,3%; dan 83,4%.

Jika kita menggunakan margin tahun 2017, maka net income Mitratel tahun 2020 jika disetahunkan ada di kisaran Rp852 miliar.

Kabar IPO Mitratel membuat banyak orang penasaran berapa valuasi Mitratel? Beberapa pendekatan yang bisa digunakan, yaitu Value Discounted Cashflow (DCF), Relative Valuation, dan Liquidation.

Penulis mencoba untuk melakukan valuasi menggunakan DCF dan Relative Valuation dengan membandingkan dengan valuasi emiten tower provider saat ini di BEI. Menggunakan DCF dengan asumsi WACC 10%, pertumbuhan 7%, maka didapatkan nilai valuasi mitratel Rp32,4 triliun.

Metode komparatif menggunakan Price to EBITDA dengan benchmark tiga emiten terbesar, TOWR, TBIG, dan SUPR, valuasi Mitratel berada di kisaran Rp9,8-Rp32,6 triliun. Jika menggunakan PBV dengan Book Value, Mitratel di kisaran Rp4,3 trilun, maka valuasi Mitratel ada di rentang Rp5,2-Rp24,5 triliun.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: