"Teknologi blockchain ke depan sangat memungkinkan ekosistem resi gudang dapat menggunakan Resi Gudang Tanpa Warkat (scriptless), yang akan sangat membantu para pelaku resi gudang. Karena dari sisi biaya, akan menjadi lebih ekonomis, aman karena tidak dapat dipalsukan, memiliki ketahanan karena tidak mudah rusak. Selain itu, proses registrasinya akan lebih cepat karena dilakukan secara online dan instan," beber Fajar.
Dalam kesempatan yang sama, Widiastuti, Kepala Biro Pembinaan dan Pengawasan Sistem Resi Gudang dan Pasar Lelang Komoditas Bappebti, mengatakan, "Terkait Resi Gudang Tanpa Warkat ini, Bappebti akan menyiapkan dari sisi ketentuan teknis, sehingga ketika Resi Gudang Tanpa Warkat berjalan, semua ketentuan sudah berjalan dengan baik."
Baca Juga: Mau Produksi Blockchain, Google Cloud Merapat ke EOS
Baca Juga: Konglomerat Finansial Jepang Caplok Bursa Kripto TaoTao
Terkait Resi Gudang di Indonesia, data PT KBI (Persero) sampai dengan kuartal III-2020 menunjukkan pertumbuhan nilai pembiayaan sebesar 36% dibandingkan dengan kuartal III-2019 (yoy). Sampai akhir September 2020, tercatat penerbitan Resi Gudang sebanyak 259, dengan nilai pembiayaan sebesar Rp56.813.026.916. Untuk periode yang sama di 2019, tercatat penerbitan Resi Gudang sebanyak 299, dengan nilai pembiayaan Rp41.780.047.200.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: