Pegiat media sosial Denny Siregar, mengatakan para perusuh dalam aksi demonstrasi Omnibus Law UU Ciptaker sengaja didatangkan dari daerah sekitar untuk merusak di kota-kota besar.
Selain itu, ia juga menuding perusuh dibayar Rp100 ribu per orang. Bahkan, kata dia, ada perusuh yang ditangkap warga yang tidak rela terjadinya kerusuhan. Baca Juga: Terbongkar! Polri Guyur Rp408,8 Miliar untuk Antisipasi Demo Omnibus Law
Ia juga ikut merinci, ada juga perusuh yang berumur belasan tahun dan tidak tahu mereka mendemokan apa.
“Perusuh dibayar Rp 100 ribu perorang, didatangkan dari daerah2 sekitar untuk merusak di kota2 besar. Ditangkap warga yg tidak rela kotanya dibakar. Untung warga sabar, kalo gak bisa habis dimassa.Perusuh itu anak usia belasan. Mrk ga tau demo utk apa, yg penting ada uang..,” cuitnya dalam akun Twitternya, Jumat, (09/10/2020).Baca Juga: SPBU Pertamina Tutup karena Demo Besar, Bagaimana Pasokan BBM?
Kontan saja, cuitan tersebut mendapat respons warganet. “buka dung siapa dalang ini semuanya, dari dulu cuma nuduh nuduh saja…. jangan jangan cuma halu…..,” beber @xoxo39008853.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut ada puluhan halte yang rusak imbas demo omnibus law ricuh. Anies menyebut kerugian dari kerusakan ini mencapai puluhan miliar Rupiah.
"Memang kita, total kerusakan ada 20 halte, diperkirakan kerugian sekitar, kerusakannya sekitar Rp 55 miliar," kata Anies Baswedan di Halte Tosari, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (9/10/2020).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: