Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan melakukan diversifikasi produk udang demi mendongkrak peningkatan produktivitas udang. Untuk itu, potensi pengembangan spesies udang seperti udang lokal antara lain Udang Jerbung (Penaeus merguensis) dan Udang Putih (Penaeus indicus) harus dapat digali lebih dalam.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto, mengatakan bahwa pemerintah telah mencanangkan target peningkatan nilai ekspor udang nasional hingga 250% hingga tahun 2024. Dengan potensi lahan yang masih sangat luas atau baru sekitar 20-30% yang termanfaatkan, target ini menjadi sangat mungkin untuk ditempuh.
Baca Juga: Gak Gentar Dihantui Covid-19, Ekspor Udang Jatim Makin Moncer, Buktinya Ini...
Slamet menjelaskan, berbagai teknologi dan inovasi yang terus dikembangkan oleh KKP melalui Unit Pelaksana Teknis hasilnya sudah mulai terasa, seperti yang dilakukan oleh Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara yang telah berhasil melakukan domestikasi jenis udang putih lokal asli Indonesia jenis merguensis dan indicus.
"KKP akan menjalankan strategi untuk membangun kawasan-kawasan tambak udang sesuai dengan karakteristik spesies udang, seperti misalnya udang windu yang cocok untuk dikembangkan di kawasan tradisional organik dan semi intensif atau udang vaname yang cocok dengan karakteristik kawasan tradisional plus hingga intensif. Khusus udang merguensis dan indicus akan terus kami kembangkan teknologinya apabila memungkinkan dimaksimalkan hingga semi intensif, apalagi Indonesia juga memiliki lahan yang masih luas untuk dapat dikembangkan," papar Slamet.
Ia juga meyakini dengan hasil kajian pertumbuhan maksimal dari para ahli dan strategi penataan kawasan yang baik, Indonesia dapat menjadi pusat merguensis dan indicus di dunia karena Indonesia merupakan penginisiasi budi daya udang merguensis dan indicus.
"Dengan status merguensis dan indicus sebagai indigenous species atau spesies asli, harus dapat kita manfaatkan untuk menggenjot performa keseragaman agar terbentuk sejak awal. Kita memiliki sumber daya genetik dari alam Indonesia serta sumber daya manusia yang mumpuni untuk dapat meningkatkan performa tersebut menjadi makin baik," kata Slamet.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: