Starbucks dan McDonalds Cs Dikabarkan Tidak Ikut Uji Coba Yuan Digital
Raksasa makanan cepat saji Amerika seperti Starbucks dan McDonald's dilaporkan tidak berpartisipasi dalam tes yuan digital yang sedang berlangsung di China.
Menurut laporan 14 Oktober oleh kantor berita Sina Finance, bank sentral mata uang digital China, atau CBDC, masih diujicobakan dalam "skala kecil", terutama yang melibatkan industri ritel dan katering.
Baca Juga: Wow! China Uji Coba Yuan Digital Skala Besar, Bagikan Puluhan Juta ke Masyarakat!
Seperti diberitakan, sejumlah pedagang asing, yang dikabarkan menjadi bagian dari tes CBDC China, sejauh ini sebenarnya tidak menggunakan yuan digital untuk pembayaran menurut laporan Cointelegraph, Kamis (15/10/2020).
Xiong'an, salah satu kota besar di China yang mengujicobakan yuan digital, dilaporkan memiliki 19 perusahaan yang terlibat dalam percontohan CBDC-nya, termasuk Starbucks, McDonald's, Subway, dan proyek cloud UnionPay, Unmanned Automated Supermarket.
Namun, menurut Sina Finance, sejauh ini tidak ada satu pun dari perusahaan ini yang berpartisipasi dalam pengujian yuan digital dan hanya menerima pembayaran digital melalui WeChat, Alipay, dan QuickPass. Tidak ada perusahaan yang mengeluarkan pernyataan resmi tentang pengujian yuan digital.
Otoritas Tiongkok meluncurkan tes yuan digital pertama pada April 2020. Pada 5 Oktober, bank sentral Tiongkok mengumumkan bahwa dompet terkait mata uang tersebut memproses US$162 juta (Rp2,3 triliun) dalam transaksi antara April dan Agustus 2020.
Untuk mempromosikan mata uang, bank sentral melakukan lotere US$1,5 juta (Rp22 miliar). Menurut berita terbaru, 2 juta orang mengajukan undian untuk membelanjakan hadiahnya di 3.000 pedagang yang berpartisipasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: