Tak Hanya Anak dan Lansia, Orang Dewasa Juga Tetap Butuh Vaksin

Sementara itu, Dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Vaksinolog mengatakan, WHO secara spesifik menyebutkan, selama pandemi, sebaiknya orang dewasa mendapatkan vaksinasi influenza dan pneumonia atau PCV.
Setidaknya, ada dua penelitian besar yang menunjukkan bahwa pasien Covid-19 yang pernah mendapat vaksinasi influenza, memiliki risiko kematian lebih rendah. Ketika tertular pun, dampaknya lebih ringan.
"Proses produksi vaksin sendiri bertahap. Melalui berbagai proses, dan tahapan uji yang sangat ketat untuk menjamin keamanan vaksin tersebut. Bahkan, saat sudah mendapat izin edar, keamanan vaksin terus diawasi oleh berbagai lembaga," papar Dirga.
Baca Juga: Mesti Banget Tahu! Vaksin Itu Tidak Membunuh Virus Corona
Di Indonesia, ada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) selaku pengawas. Dalam kasus luar biasa seperti pandemi Covid-19, industri kesehatan mempercepat proses penemuan vaksin. Namun, tidak meninggalkan prinsip kehati-hatian dan keamanan.
“Membuat vaksin itu cukup sulit. Bahkan, lebih sulit ketimbang membuat obat baru, karena konsepnya untuk pencegahan. Vaksin diberikan untuk orang yang sehat. Jadi, keamanan itu nomor satu.” terang dr. Dirga.
WHO mengkategorikan vaksin sebagai salah satu dari 10 Greatest Public Health Achievements. Setelah vaksin ditemukannya, terjadi penurunan penyebaran penyakit secara signifikan. Artinya, vaksin efektif menekan penyebaran penyakit tertentu.
Salah satu kisah kesuksesan fenomenal penekanan penyakit melalui imunisasi adalah, pencegahan penularan penyakit Smallpox atau cacar.
Akibat imunisasi yang masif, penyakit ini musnah sejak 1979. WHO menyebutkan, setidaknya ada 2-3 juta nyawa terselamatkan dari penyakit yang bisa dicegah melalui imunisasi.
Vaksin amat jarang menimbulkan efek samping. Data kesehatan menunjukkan, 95 persen efek samping vaksin bersifat ringan atau lokal. Tidak menimbulkan fatalitas.
Baca Juga: Wapres Maruf: Vaksinasi Sesuai Ajaran Islam
“Kadang-kadang,vaksin juga menyebabkan demam. Tapi, tidak perlu khawatir. Karena demam adalah tanda bahwa vaksin tersebut bekerja menstimulasi sistem kekebalan,” jelas Dirga.
“Vaksin terbukti aman dan efektif. Imunisasi sebenarnya adalah bukti cinta dan kepedulian kita. Baik pada orang di sekeliling kita, maupun pada lingkungan yang lebih luas. Oleh karena itu, imunisasi diri anda, keluarga, lingkungan. Bila ada pengetahuan, berbagilah. Mari kita bekerja bergandengan tangan," pungkasnya.
Sambil menunggu hadirnya vaksin, menjaga diri dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan 3M adalah cara terbaik memutus rantai penyebaran Covid. Jangan pernah lupa memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Annisa Nurfitri