Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemenggalan Guru Prancis, Arab Saudi Beri Respons Telak ke Dunia

Pemenggalan Guru Prancis, Arab Saudi Beri Respons Telak ke Dunia Seorang pemuda memegang bendera Arab Saudi dalam Festival Budaya Janadriyah di Kota Riyadh, Arab Saudi. | Kredit Foto: Reuters/Stringer
Warta Ekonomi, Riyadh -

Arab Saudi mengutuk aksi pemenggalan kepala guru di sebuah sekolah dekat Paris, Prancis. Samuel Paty dibunuh dalam perjalanan pulang dari sekolah pada hari Jumat di Conflans-Sainte-Honorine, pinggiran Paris.

Korban yang merupakan guru sejarah dan geografi di College du Bois d'Aulne dibunuh karena mengajarkan kebebasan berekspresi dengan memperlihatkan karikatur yang dianggap menggambarkan sosok Nabi Muhammad.

Baca Juga: Pelaku Pemenggalan Kepala Guru di Prancis Ternyata Sempat Teriakkan Takbir

Kementerian Luar Negeri Saudi, seperti dilansir Arab News pada Minggu (18/10/2020), mengungkapkan solidaritas dengan rakyat Prancis dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban, pemerintah Prancis, dan rakyatnya atas insiden ini.

"Saudi menolak semua kekerasan, ekstremisme dan terorisme, dan memperbarui seruannya untuk menghormati simbol-simbol agama dan menahan diri dari membangkitkan kebencian dengan menghina agama," kata kementerian itu.

Semetara itu, pemimpin Liga Dunia Muslim, Sheikh Mohammed bin Abdul Karim Al-Issa mengatakan tindakan kekerasan dan terorisme adalah kejahatan di semua agama. 

Dia menekankan pentingnya melakukan segala upaya untuk memerangi terorisme dan mencabut kejahatannya, termasuk mengalahkan ideologi ekstremis yang mendorong kejahatan semacam itu.

Sebelumnya diwartakan, tersangka merupakan pria kelahiran Chechnya, Rusia. "Orang yang "dinetralkan", Abdulak Abuezidovich A. lahir pada 12 Maret 2002 di Moskow," kata jaksa Jean-Francois Ricard.

Menurut Ricard, pelaku sempat mendekati murid-murid di dekat sekolah tempat penyerangan tersebut dan meminta mereka untuk menunjukkan korbannya. Tak lama kemudian, pelaku benar-benar membunuh korban. 

Richard menuturkan, setelah membunuh dan memenggal kepala korban, penyerang mem-posting foto korbannya di Twitter. Posting tersebut disertai dengan pesan yang mengatakan bahwa dia bertanggung jawab atas pembunuhan itu. Dia lalu mengatakan bahwa sembilan orang telah ditahan sebagai bagian dari penyelidikan serangan itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: