Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Fakta-fakta Kasus Guru Dipenggal di Prancis, Diserang Usai Mengajar

Fakta-fakta Kasus Guru Dipenggal di Prancis, Diserang Usai Mengajar Kredit Foto: Unsplash/Zo Razafindramamba

Bagi negera Prancis, perjuangan melawan terorisme dan pencegahan radikalisasi yang tumbuh di dalam negeri telah menjadi apa yang digambarkan Presiden Prancis pada Jumat, 16 Oktober 2020 sebagai pertempuran eksistensial.

Paris dinyatakan berada dalam siaga tinggi dalam beberapa pekan terakhir setelah sidang terhadap 14 orang yang diduga terkait dengan serangan 2015 dibuka pada September.

Namun bagi badan intelijen dan polisi negara, perjuangan akhir-akhir ini telah bergeser dari tidak hanya menggagalkan aksi teroris skala besar yang direncanakan, namun juga mengidentifikasi individu yang tidak ada dalam radar dinas keamanan dan tidak ditandai sebagai risiko ancaman.

Sementara itu, Abdallah Zekri selaku presiden Observatorium Islamofobia, dirinya menggambarkan bahwa pemenggalan pada hari Jumat, 16 Oktober 2020 sebagai tindakan mngerikan.

"Tindakan mengerikan dan yang lebih mengerikan dilakukan atas nama agama saya dengan dalih Charlie Hebdo," katanya.

Lebih lanjut ia menilai bahwa tindakan tersebut merupakan tindakan pengecut, serta harus dikecam orang Prancis.

"Ini tindakan kriminal pengecut yang harus dikecam semua orang di Prancis," katanya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: