Jejak Digital Ungkap Pemenggal Guru Prancis, Terang-terangan Tentang Arab Saudi
Guru yang dipenggal sejatinya juga telah menjadi sasaran ancaman online karena telah menunjukkan kepada siswanya kartun Nabi Muhammad di kelas. Ribuan orang berkumpul di Paris untuk memberi penghormatan setelah kematiannya.
Arab Saudi adalah salah satu negara pertama yang mengutuk serangan pada hari Jumat tersebut, di mana Kementerian Luar Negeri Kerajaan men-tweet bahwa mereka mengutuk dan mencela serangan penikaman teroris yang terjadi di pinggiran Ibu Kota Prancis, Paris yang merenggut nyawa seorang warga negara Prancis.
Liga Dunia Muslim (MWL) yang berbasis di Makkah juga mengutuk serangan itu, menyebutnya sebagai "insiden teroris."
“Dr Al-Issa (pemimpinn MWL) menegaskan bahwa praktik kekerasan dan terorisme dikriminalisasi dalam semua hukum ketuhanan dan diklasifikasikan dalam tingkat tertinggi pelecehan kriminal, menyerukan untuk mengintensifkan upaya untuk memberantas terorisme dan mengalahkan ideologi intelektual ekstremis yang memotivasi kejahatan ini," bunyi pernyataan MWL diterbitkan melalui Saudi Press Agency.
Juru bicara kedutaan Rusia di Paris Sergei Parinov mengatakan Anzorov dan keluarganya tiba di Prancis ketika Anzorov berusia enam tahun dan meminta suaka. Anzorov diberi izin dan tidak memiliki kontak dengan kedutaan Rusia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: