Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jejak Digital Ungkap Pemenggal Guru Prancis, Terang-terangan Tentang Arab Saudi

Jejak Digital Ungkap Pemenggal Guru Prancis, Terang-terangan Tentang Arab Saudi Warga Paris berkumpul di Place de la Republique untuk menghormati tewasnya Samuel Paty. | Kredit Foto: Reuters

“Aliansi dengan orang-orang kafir: pengabaian jihad dan aliansi dengan tentara salib kafir melawan Taliban dan melawan Irak, kehadiran pangkalan Amerika di Arab, pesawat tempur mereka membombardir umat Islam serta pengiriman hadiah dan makanan kepada tentara Salib belum lagi minyak yang mereka jual kepada orang-orang kafir ini, aliansi Abdalla tahun 2003 dengan Putin menjanjikan bantuan melawan bandit Chechnya ini, inilah cara dia memperlakukan mujahidin kami dan melarang semua bantuan dan doa di kerajaan untuk Chechnya kami kakak beradik. Setidaknya yang bisa dikatakan tentang keadaan ini adalah bahwa itu adalah pengkhianat dan munafik terhadap Islam," bunyi tiga tweet yang di-posting oleh Anzorov sebagai bagian dari thread-nya.

Menggunakan pencarian lanjutan Twitter dari tweet yang dikirim oleh akun yang diduga digunakan oleh Anzorov pada 13 September, beberapa pengguna twitter menanggapi thread-nya soal Arab Saudi juga.

“Takutlah (pada) Allah dan pelajari apa yang Allah firmankan dan Nabi SAW lakukan dan katakan,” tulis pengguna Twitter Mehdi Issa menggunakan nama akun @FRAPPAZ69.

Tangkapan layar akun Anzorov yang diambil oleh akun "JihadiThreatMonitor" menunjukkan bahwa akun@tchetchene_270 dibuat pada bulan Juni dan memiliki 129 pengikut dan mengikuti 40 akun.

Beberapa waktu setelah 13 September dan sebelum 16 Oktober, Anzorov menghapus thread-nya soal Arab Saudi. Tweet terakhir yang diketahui Anzorov kirim adalah foto kepala Paty dengan pesan bertuliskan:

"Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, Maha Penyayang. Dari Abdullah, Hamba Allah, Untuk Macron, pemimpin orang-orang kafir, saya mengeksekusi salah satu anjing neraka Anda yang berani meremehkan (Nabi) Muhammad, tenangkan rekan-rekannya sebelum Anda dijatuhkan hukuman yang keras."

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: